Pemerintah Desa (Pemdes) Suralaga, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) terkait Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026 pada Kamis (11/09/2025).
Namun, jalannya Musdes tersebut menuai kritik dari kalangan pemuda, khususnya Karang Taruna Desa Suralaga yang merasa tidak dilibatkan dalam forum penting tersebut.
Ketua Karang Taruna Desa Suralaga, Toibul Khofi, menyampaikan kekecewaannya atas sikap Pemdes yang dianggap mengesampingkan peran pemuda. Menurutnya, Karang Taruna merupakan organisasi kepemudaan resmi binaan desa dengan Surat Keputusan (SK) yang sah, sehingga seharusnya mendapatkan ruang dalam pembahasan RKPDes, terutama terkait isu-isu kepemudaan.
"Saya heran kenapa tidak dilibatkan dalam Musdes itu. Kami Karang Taruna adalah organisasi resmi binaan desa, SK-nya jelas. Bahkan, saya sampai dipertanyakan oleh masyarakat soal keberadaan Karang Taruna. Sampai kapanpun desa tidak akan pernah maju kalau pemuda, khususnya Karang Taruna, terus disisihkan," ungkap Khofi.
Ia juga menegaskan bahwa Karang Taruna merupakan representasi sah dan formal dari kalangan pemuda di desa. "Bagaimana bisa kami menyampaikan aspirasi pemuda jika tidak diberi kesempatan hadir dalam forum penting seperti Musdes," tambahnya.
Selain itu, Khofi menyoroti kurangnya transparansi dalam penyelenggaraan Musdes. Ia mengingatkan agar Pemdes tidak melakukan tindakan yang berpotensi menutup-nutupi informasi, terutama terkait pembangunan desa.
"Semua suara masyarakat berhak diwakili oleh perwakilannya. RKPDes adalah forumnya. Jika kami tetap tidak dilibatkan, jangan salahkan kami jika harus menempuh aksi turun ke jalan," tegas Khofi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
