Mohon tunggu...
abdul rozak
abdul rozak Mohon Tunggu... -

be your self

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ini dia 4 biang kerok carut marut UN 2013

13 Mei 2013   22:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:37 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Petang tadi (13/05) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membeberkan hasil investigasi mengenai carut marut penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat. Investigasi dilakukan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud atas desakan berbagai pihak untuk  mencari biang kerok kekacauan dalam penyelenggaraan UN 2013. Menurut Nuh Dari hasil Investigasi Itjen setidaknya terdapat 4 alasan penyebab UN 2013 bermasalah. Penyebab pertama Nuh menyebutkan keterlambatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) menjadi titik awal masalah carut marutnya UN 2013. " Belum turunnya anggaran untuk penyelenggaraan UN karena DIPA Balitbang baru dapat digunakan 13 maret 2013, sehingga tanda tangan kontrak baru dilakukan 15 maret " keterangan M.Nuh pada konpres di KemenDikBud (13/05). "Padahal, persetujuan DPR sudah dari 21 Desember, lalu surat ke Kemenkeu tentang revisi DIPA pada 26 Desember, Namun bulan itu belum mendapat jawaban " Lanjutnya. Kelemahan menejerial di kemendikbud menjadi penyebab ke kedua carut marutnya penyelenggaraan UN 2013. Ini berkaitan dengan proses penyampaian naskah UN dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) tidak menyerahkan pada percetakan secara menyeluruh, melainkan secara bertahap  yaitu, tanggal  15 maret, 18 maret dan 23 maret. Penyebab ketiga lanjut menteri kemendikbud adalah manejerial di PT Gahlia Indonesia Printing bermasalah. "Terdapat permasalahan Teknis pada saat persiapan percetakan, yaitu percetakan ternyata tidak siap untuk mencetak naskah UN yang berwarna serta soal dan lembar jawabannya digabung " Jelas M. Nuh. Menurut nya "kondisi tersebut diperparah dengan tidak adanya kontrol oleh PPK UN atas mekanisme pola kerja percetakan untuk mengantisipasi gangguan pekerjaan percetakan, tanggung jawab dan komitmen percetakan pun lemah" Dan yang menjadi biang kerok keempat atas carut marutnya UN 2013 menurut M. Nuh adalah lemahnya tim pengawas dipercetakaan yang menimbulkan banyaknya naskah yang tertukar. "Kelemahan tim pengawas, tugas tim pengawas di percetakan untuk melakukan validasi data peserta UN dengan kebutuhan amplop naskah UN disetiap sekolah tidak berjalan dengan baik, sehingga masih ditemukan kekurangan amplop naskah dan salah alamat pengiriman amplop naskah UN"terang Nuh. Hasil Investigasi Inspektorat Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat konferensi pres di Jakarta. Sumber Referensi  : http://info-operator-sekolah.blogspot.com/2013/05/ini-dia-4-biang-kerok-carut-marut-un.html


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun