Di era gadget dan media sosial, kesehatan mental anak menjadi topik yang semakin penting. Sekolah bukan lagi sekadar tempat belajar membaca, menulis, atau berhitung; kini sekolah juga berperan sebagai ruang untuk mendukung kesehatan psikologis siswa. Namun, tantangan muncul ketika anak menghadapi tekanan akademik, bullying, dan pengaruh media digital yang tak terbatas.
Di SMP Negeri 5 Jakarta Timur, Sinta, guru BK (Bimbingan Konseling), mengungkapkan:
"Beberapa siswa datang ke saya dengan keluhan stres karena tugas menumpuk, persaingan nilai, atau tekanan dari media sosial. Tugas kami bukan hanya mengajar, tapi juga mendampingi mereka secara emosional."Â
Sementara itu, Rendi, siswa kelas 9, berbagi pengalaman:
"Kadang aku merasa kesepian, walau teman-teman ada di sekitar. Media sosial bikin aku lihat teman-teman lain lebih 'sukses', padahal mereka juga punya masalah."
Tantangan Kesehatan Mental di Sekolah
1. Tekanan Akademik
Banyak siswa merasa terbebani oleh target nilai dan ekspektasi orang tua. Nilai rapor dan ranking kelas sering menjadi tolok ukur keberhasilan, membuat siswa mudah stres. Di beberapa kasus, tekanan akademik memicu kecemasan berlebih hingga insomnia.
2. Pengaruh Media Digital
Media sosial menjadi pedang bermata dua. Anak-anak dapat memperoleh informasi dan inspirasi, namun mereka juga mudah membandingkan diri dengan teman atau influencer. Perasaan "tidak cukup baik" atau FOMO (Fear of Missing Out) sering muncul, yang berdampak negatif pada kesehatan mental.