Mohon tunggu...
rosni putriana harahap
rosni putriana harahap Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobbi : Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Umkm Sebagai Tulang Punggung Ekonomi IsIam Menuju Pertumbuhan Yang Berkah

7 Oktober 2025   06:42 Diperbarui: 7 Oktober 2025   06:43 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggung Jawab Sosial Menjalankan bisnis dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan, konsumen, dan lingkungan tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta membayarkan zakat dan sedekah.

Komitmen nasional ekonomi dan keuangan. Menunjukan komitmen pemerintah untuk menjadikan ekonomi islam sebagai pilar penting di mana umkm adalah salah satu mesin penggeraknya.

Di bentuklah undang-undang nomor 33 tahun 2014 tentang zaminan produk halal. U.U ini dan pelaksanaanya yang mulai efektif pada 2019,mewajibkan sertifikasi halal bagi bnyak produk umum (terutama makan dan minuman). Yang beredar di Indonesia. Kebijakan ini secara langsung ekonomi islam memaksa umkm untuk terintegrasi ke dalam halal. Umkm telah diakui sebagai tulang punggung ekonomi islam di indonesia sejak lama.


 Umkm mempunyai jenis jenis usaha

1.kuliner (rumah makan, keterangan)

2.fesyen orang-orang yang berjualan baju

3.kerajian tangan tas yang di buat sendiri dari     benang

4.jasa seperti orang yang punya usaha                      laundry toko kelontong

5.pertanian/pertambangan seperti                           pertambang

6.sektor teknologi digital seperti usaha                  produk yang di impor

Umkm bukan hanya sekedar instrumen ekonomi, melainkan juga dapat menjadi sarana penting dalam penerapan prinsip-prinsip ekonomi islam yang berkeadilan. Serta penuh keberkahan, dalam konteks ekonomi islam. Pertumbuhan tidak hanya di ukur dari sisi materi, tetapi juga dari nilai kemanfaatan, keadilan, sosial, serta ridha Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun