Mohon tunggu...
Ros maulida
Ros maulida Mohon Tunggu... mahasiswa

menulislah, setidaknya kau abadi dalam sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa FPKI Terengganu ikut PKM Internasional, STAIN Meulaboh Kenalkan Budaya dan Peristiwa Aceh

3 Juni 2025   22:50 Diperbarui: 3 Juni 2025   22:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama, dosen STAIN dan mahasiswa UniSZA

Terengganu, Malaysia -- Sebagai bentuk kolaborasi lintas negara dalam dunia pendidikan, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Meulaboh mengggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) internasional di Kampus Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu, Malaysia, pada kamis, 22 Mei 2025.

Kegiatan ini di ikuti oleh mahasiswa Fakulti Pengkajian Kontemporari Islam (FPKI) dan berfokus pada pengenalan budaya dan pariwisata Aceh.

Ketua STAIN Meulaboh, Dr. Syamsuar, M.Ag, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari misi internasionalisme kampus. "ini adalah momentum penting untuk mengenalkan kekayaan budaya Aceh kepada dunia luar, khususnya kalangan akademik di Malaysia," ujarnya.

Dalam pemaparannya, Dr. Erizar, M.Ed, selaku Wakil Ketua I STAIN Meulaboh, menyampaikan peluang kolaborasi antara STAIN Meulaboh dan UniSZA. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal menuju kerja sama yang lebih luas seperti pertukaran mahasiswa dan riset bersama. "Setelah kunjungan ke UniSZA , kita mengharapkan adanya tindak lanjut seperti pertukaran pelajar dan dosen untuk peningkatan kapasitas dosen dan mahasiswa, yang paling mendesak adalah adanya keinginan dosen-dosen kita untuk melanjutkan studi S3 di UniSZA  dengan pemberian diskon dalam SPP dan kemudahan-kemudahan lainnya" katanya.

sementara itu, Zikriati, Ph.D, dosen pendidikan Bahasa Arab (PBA), turut memperkenalkan nilai-nilai budaya Aceh melalui pendekatan linguistik dan sosial. Ia menyoroti bagaimana bahasa, adat dan kearifan lokal menjadi identitas yang kuat dan menarik untuk dipelajari oleh mahasiswa internasional. "Setelah kita padukan dan diskusi, dapatlah kita rasakan bahwa tidak beza betul antara budaya Aceh dan Malaysia, ternyata mirip-miripan" ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa UniSZA Tringganu adalah bahagian dari pada kehidupan orang Aceh, banyak dari segi budaya dan bahasa yang tidak jauh berbeda dari orang-orang Aceh.

Zikriati juga menambahkan, bahwasanya mereka mengundang beberapa Universiti untuk melaksanakan program MOU. "UniSZA, mereka menerima 5 perguruan tinggi yang ada di berbagai antar bangsa, ada dari daerah Padang, Jakarta, Palu, Yordan dan yang istimewa adalah Aceh, khusus di Barat Selatan, yaitu STAIN Teungku Dirundung Meulaboh."

Kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh antusiasme, mahasiswa UniSZA tampak aktif berdiskusi dan menunjukkan minat tinggi terhadap informasi yang disampaikan.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama. PKM internasional ini menjadi bukti nyata komitmen STAIN Meulaboh dalam memperluas jejaring dan membawa nilai-nilai lokal ka ranah global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun