[caption caption="interior Masjid Baiturahmaan Banda Aceh yang memukau picture : dok.pribadi"][/caption]
Rancangan Kholik tentang gerak langkah makhluk adalah desainer alam raya ini Yang Maha Sempurna, disaat kita sebagai makhluk – Nya merasakan stagnan tidak memiliki rencana apapun, maka Yang Di Atas memiliki banyak rencana bagi seluruh makhluk penduduk bumi ini.
Secara logika di kenyataan yang ada tidaklah memungkinkan penulis melakukan perjalanan kemanapun mengingat berbagai hal khususnya terkait biaya transportasi minim rupiah zero dolar, maafi fullus !
Namun rancangan Sang Kholik tentu sangat berbeda dengan apa yang sempat kita planning Dia dapat memberangkatkan seseorang dengan kalimat suci dalam Al Qur’an “kun fayakun”.
Banda Aceh Kota Para Ulama dan Pejuang
Berangkat menuju Banda Acehpun bagi #Makhluk_Udik Bandung coret bolehlah di katakan sangat mendadak, karena kelahiran cucu ke tujuh seharusnya sekitar 22 November berdasar perkiraan dokter ternyata si kecil telah muncul di bumi Nya pada 5 November 2015.
Putera ke tiga penulis Hudaibiya Al Faruqie dengan nama panggilan di Banda Aceh ( BA ) Bang Uki sebagai adik-nya Dzulfikar Al ‘Ala
sebelum kelahiran Keumala Haura Insiyah puteri ke duanya telah menilpun dua hari berturut – turut agar segera ke B A, menengok mendo’akan dan merawat sang bayi ala kadarnya mengingat berbagai hal di Blang Bintang agak terasa sulit memanggil bidan atau dukun beranak khususnya perawatan bayi.
Segala sesuatunya dipersiapkan serba cepat dan berangkatlah pada Selasa 17 November 2015 menggunakan citilink QG - 926 transit tiga jam 20 menit di Kuala Namu – Medan, lanjut ke B A menggunakan Lion Air dan mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda.
Alhamdulillah . . . Selamat !
Penulis yang tidak pernah terbang mandiri setelah kepergian sang kekasih hati, tentu membuat putera / puteri juga Fawwaz Ibrahim dilanda kekhawatiran sehingga semua berpesan : “Bunda hati – hati di perjalanan, kabari jika sudah sampai”