Adzan maghrib berkumandang menembus kabut malam yang baru datang, sisa – sisa hujan sejak siang jejaknya masih ada dingin melingkup tubuh saat menerjang tanjakan bergelombang bukan lautan, kabut tak mau kalah berlomba membentang saat menuju Awiligar. Inilah perjuangan menembus kabut menuju hutan – hutan mewah pemilik makhluk – makhluk bumi entah siapa.
Cukup bahagia di jiwa saat menatap langit masih ada warna biru menuju kelam, inilah pengalaman hari tanpa Matahari saat siang datang penting dikisahkan pada anak dan cucu. Kami beberapa blogger Bandung yang memiliki kesempatan hadir pada acara :
Press Conference & Soft Launching Product Bandung Local Brand Go Internasional
Jum’at 30 September 2016 di Clove Garden Hotel Jln. Awiligar Raya II Cibeunying – Cimenyan
Mendapat beberapa pelajaran penting bahwa kolaborasi itu lebih menguntungkan ketimbang sendiri - sendiri saja saat memasarkan produk homemade bahkan dimaknai oleh Indri Rindani sebagai owner Indra Indri Fashion by Albis (produk baju muslim bordir) jika shalat munfarid (sendiri saja) pahalanya satu sedang shalat berjamaah pahalanya 27 derajat bahkan bisa hingga 40 derajat.
Pelajaran berikutnya bahwa para pengusaha lokal khususnya Bandung perlu adaptasi tren produk jika hendak memasarkan pada level dunia karena para pedagang dari Indonesia saat menjual mukena (rukuh, atau telekung) di Malaysia yang tengah ngehits di Indonesia produknya berwarna – warni berbunga – bunga ternyata tidak ada satupun produk yang terjual karena masyarakat serumpun ini berkeyakinan pada cara berfikir bahwa hijab untuk melaksanakan ibadah shalat harus berwarna putih paling tidak sedikit toleransi mereka mau menggunakan warna broken white, hal tersebut sempat diungkapkan oleh Radinal dari Mich sebagai Penanggung Jawab yang memasarkan produk – produk lokal Malaysia ke Indonesia ( . . . dan apa khabar Bandung, apa khabar Indonesia) mereka – penduduk negeri jiran sedemikian cakap dan aktif memasarkan berbagai produknya masuk ke Indonesia sementara Indonesia seperti terlelap tidur panjang.
Makna tidur panjang bagi produk lokal kota Bandung adalah saat pengusaha setempat masih tertatih – tatih belajar marketing sehingga kinilah saat yang tepat dan penting masyarakat pengusaha belajar memasarkan dan menyerbu pasar dunia dengan semangat, komitmen, kreatifitas juga melayani sesempurna mungkin memanjakan para calon – calon pelanggan.
Dan . . . Merekapun Berkolaborasi
Malam itu diantara para pengusaha lokal yang melakukan konprensi press adalah Ethica Fashion & Friend, Indra Indri By Albis Design, Mokamula Homemade Fashion dan MICH sebagai fasilitator.
Dengan spirit mengangkat derajat brand lokal, pengusaha – pengusaha ini akan segera menjajal negara diantaranya Malaysia Singapore Swiss Qatar dan Inggris. Mari kita mengenal sedikit dari sedikit profil perusahaan yang tentunya sebagai pelopor yang kelak akan di ikuti oleh brand – brand lainnya.
Sebagaimana di sampaikan oleh owner ethica Bapak Asep Wahyudi, bahwa produk fashion yang diusung berdasarkan semangat berdakwah berlandaskan ajaran Islam untuk membangun jiwa muttaqien, hal tersebut telah penulis ungkap pada tulisan
“Ketika Fashion Menjadi Penanda Bagi Orang Yang Bertaqwa” sedangkan pada malam Sabtu kemaren (29/09/'16) Manajer Marketing Ethica Bapak Teuku Ikhsan Sya’ban S.sos ; ada dua hal yang disampaikan oleh nya :
- Hendaknya kolaborasi para brand lokal ini secara serius mempersiapkan Bandung khusus menjadi kiblat fashion muslim dunia dengan media digital, dan memasarkan juga di tingkat wilayah karena ternyata produk baik Indra Indri maupun ethica fashion lebih di kenal di luar daerah dan di luar negeri ketimbang di Bandung.
- Pentingnya mengkader generasi penerus sehingga ada kesinambungan dalam melangsungkan kegiatan dagang level Internasional, kedua hal ini menjadi sangat urgen dan prioritas tentu semua fihak harus bergandengan tangan erat.
Sebagaimana diungkap oleh Pak Radinal pentingnya adaptasi tren produk jika hendak merambah suatu negara, maka fihak ethica fashion yang menampilkan beberapa sampel busana untuk di pasarkan ke negeri jiran menyampaikan paparan disampaikan oleh Rere Uno sebagai Marketing Communication beberapa hal dilakukan :
- Adaptasi model yang basicnya adalah baju kurung, ethica fashion kendati merasa model – model yang di desain seakan – akan kembali ke tahun 70 an akan tetapi itu selera pasar.
- Warna benar – benar dipersiapkan warna calm, menghindari warna berani yang Indonesia sudah sangat biasa dan Ibu – ibu yang tampil di Majelis Ta’lim berani dengan warna nabrak – nabrak.
Terobosan demi terobosan memang penting dilakukan meskipun berbeda dengan budaya dan kebiasaan di Indonesia.
Maka ethica selalu ada dan mencoba memanjakan selera mode mancanegara bukan hanya bahan dan warna termasuk cutting.
Sukses untuk semua tim ethica. ( wach nyari emot koq tidak ketemu . . . )
Indra Indri By Albis Fashion Design
Jika kita rutin mengamati saat Ramadhan ada Afghan Coboy Junior mereka tampil dengan wardrob khas Albis yang specifik artinya belum ada produk fashion yang menyamainya dan unik karena bordirannya adalah miniatur tumbuhan dan bunga – bunga seperti mirip kreasi borsiran India dan Timur Tengah akan tetapi memiliki jati diri yang sangat mapan.
Bisa dikatakan sejak berdirinya Albis Indra Indri menjadi brand wardrob para artis dan keluarga special.
Sebagaimana diungkapkan oleh Indri Teteh someah nan ngabodor wae bahwa brand – brand lokal ini akan memulai gelaran join promo pada 5 Oktober 2015 di Anggerik Mall Shah Alam Selangor Malaysia sedangkan pada akhir November akan melakukan opening store di Basel Swiss, 2017 tengah dipersiapkan agenda merambah negara – negara lain.
Mokamula Handmade
Diwakili oleh Teh Diah Karmila, Public Relation Corporet dengan penampilan elegan dan cantik dengan gaun berwarna hitam dipadu padan dengan nuansa keemasan, ia menguraikan beberapa hal :
Mokamula adalah pioner produk HPO (Handphone Pouch Organizer),
adalah produk home made fashion dompet dan tas lahir tahun 2009 menjalani usaha sambil menjajagi situasi pasar lokal ternyata respon cukup positif dan usaha ini perkembangannya sangat pesat kemudian lahir anak brand dari Mukamola
- Modipla ( temanya etnik )
Modipla konsennya produk dengan desain – desai etnik yang prioritasnya khusus desain untuk kaum wanita.
- Molluca (temanya etnik)
Desain sama dengan modipla perbedaannya style warna lebih berani dan masih priorita pada kaum feminin
Tim kreatif merancang desain maskulin, karena banyaknya permintaan pasar hal ini berjalan setelah masuk pada tahun ke enam, produk hoozler yang menuai respon positif membuat kami semakin semangat untuk terus berkarya dan berinovasi memberikan pelayanan terbaik bagi costumer .
Mokamula ini adalan branda yang dirintis bermula dari home industri skala micro dan mulai belajar mengelola perusahaan secara profesional, dengan visi dan misi yang berkomitmen menjadi pemimpin di industri homemade fashion.
Memberikan produk dan layanan terbaik (yang berkualitas) serta mendedikasikan profesionalitas, berkomitmen untuk semangat kewirausahaan .
Dengan Bismilla Mukamola bergabung dengan para kreator lainnya di Bandung local brand yang akan mengangkat menembus ke pasar mancanegara.
MICH
MICH merupakan singkatan dari Malaysia Indonesia Corporate House, kiprahnya membantu dan memfasilitasi semua brand lokal untuk bisa Go Internasional salah satu kiprah MICH mulai membantu bran – brand lokal menuju market negeri jiran ini.
Masing – masing waspada menapaki jalanan berlubang menganga disana sini menanti mangsa, entah apa yang difikirkan para pemangku kebijakan, semoga bulan depan atau tahun depan jalan - jalan berlubang dimanapun itu sang pemimpin segera turun tidak hanya sekedar blusukan tetapi melalukan perbaikan demi perbaikan.
Asa itu selalu ada.
Marhaban Ya . . . Muharam 1438 H (Salam Alaika Ya Nabi Allah Muhammad Saw)
Oktober 2016 M
info :
Pelita Jabar Online