Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sinergi Brand Lokal Bandung Menuju Pasar Dunia

1 Oktober 2016   21:39 Diperbarui: 1 Oktober 2016   21:50 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture bersama (dok.Ikhsansya'ban)


Adzan maghrib berkumandang menembus kabut malam yang baru datang,  sisa – sisa hujan sejak siang jejaknya masih ada dingin melingkup tubuh saat menerjang tanjakan bergelombang bukan lautan,  kabut tak mau kalah berlomba membentang saat menuju Awiligar.  Inilah perjuangan menembus kabut menuju hutan – hutan mewah pemilik makhluk – makhluk bumi  entah siapa.

Cukup bahagia di jiwa saat menatap langit masih ada warna biru menuju kelam, inilah pengalaman hari tanpa Matahari saat siang datang penting dikisahkan pada anak dan cucu.   Kami beberapa blogger Bandung yang memiliki kesempatan hadir pada acara :  

Press Conference & Soft Launching Product Bandung Local Brand Go Internasional  

Jum’at 30 September 2016 di Clove Garden Hotel Jln. Awiligar Raya II Cibeunying – Cimenyan

Mendapat beberapa pelajaran penting  bahwa kolaborasi itu lebih menguntungkan  ketimbang sendiri - sendiri saja saat memasarkan produk homemade   bahkan dimaknai oleh Indri Rindani  sebagai owner Indra Indri Fashion by Albis  (produk baju muslim bordir)   jika shalat munfarid  (sendiri saja)  pahalanya satu sedang  shalat berjamaah pahalanya 27 derajat bahkan bisa hingga 40 derajat.

Pelajaran berikutnya bahwa para pengusaha lokal khususnya Bandung perlu  adaptasi tren produk  jika hendak memasarkan pada level dunia karena para pedagang dari Indonesia  saat menjual mukena  (rukuh, atau telekung) di Malaysia yang tengah ngehits di Indonesia produknya berwarna – warni berbunga – bunga ternyata  tidak ada satupun produk  yang terjual karena masyarakat serumpun ini berkeyakinan  pada cara berfikir bahwa  hijab untuk  melaksanakan ibadah shalat  harus berwarna putih paling tidak  sedikit  toleransi mereka mau menggunakan warna broken white,  hal tersebut sempat diungkapkan oleh Radinal dari Mich sebagai Penanggung Jawab yang memasarkan produk – produk lokal Malaysia ke Indonesia  ( . . . dan apa khabar Bandung, apa khabar Indonesia)  mereka – penduduk negeri jiran sedemikian cakap dan aktif  memasarkan  berbagai produknya masuk ke Indonesia sementara Indonesia seperti terlelap tidur panjang.


Makna tidur panjang bagi produk lokal kota Bandung adalah saat pengusaha setempat masih tertatih – tatih belajar marketing sehingga kinilah  saat yang tepat dan  penting  masyarakat pengusaha belajar memasarkan dan menyerbu pasar dunia dengan semangat, komitmen, kreatifitas juga melayani sesempurna mungkin memanjakan  para calon – calon  pelanggan.

Dan  . . .   Merekapun Berkolaborasi

Malam itu diantara para pengusaha lokal yang melakukan konprensi press adalah Ethica Fashion & Friend, Indra Indri By Albis Design, Mokamula Homemade Fashion  dan MICH sebagai fasilitator.

Dengan spirit mengangkat derajat brand lokal, pengusaha – pengusaha ini akan segera menjajal negara diantaranya Malaysia Singapore Swiss Qatar dan Inggris. Mari kita mengenal sedikit dari sedikit profil perusahaan yang tentunya sebagai pelopor yang kelak akan di ikuti oleh brand – brand lainnya.

Indra Indri By Albis Fashion Design (pic:dok.pribadi)
Indra Indri By Albis Fashion Design (pic:dok.pribadi)
Ethica Fashion & Friend   

Sebagaimana di sampaikan oleh owner ethica Bapak Asep Wahyudi, bahwa produk fashion yang diusung berdasarkan semangat berdakwah berlandaskan ajaran Islam untuk membangun jiwa muttaqien,  hal tersebut telah penulis ungkap pada tulisan  

 “Ketika Fashion Menjadi Penanda Bagi Orang Yang Bertaqwa”   sedangkan pada malam Sabtu kemaren (29/09/'16)  Manajer Marketing Ethica  Bapak Teuku Ikhsan Sya’ban S.sos ;  ada dua hal yang disampaikan oleh nya :

  • Hendaknya kolaborasi para brand lokal ini secara serius mempersiapkan Bandung khusus menjadi kiblat fashion muslim dunia dengan media  digital,  dan memasarkan juga di tingkat wilayah karena ternyata produk baik Indra Indri  maupun  ethica fashion  lebih di kenal di luar daerah dan di luar negeri ketimbang di Bandung.
  • Pentingnya mengkader generasi penerus sehingga ada kesinambungan dalam melangsungkan kegiatan dagang level Internasional,  kedua hal ini menjadi sangat urgen dan prioritas tentu semua fihak harus bergandengan tangan erat.

Sebagaimana diungkap oleh Pak Radinal pentingnya adaptasi tren produk jika hendak  merambah suatu negara,  maka fihak ethica fashion yang menampilkan beberapa sampel busana untuk di pasarkan ke negeri jiran menyampaikan paparan disampaikan oleh Rere Uno sebagai Marketing Communication  beberapa hal dilakukan :

  • Adaptasi model yang basicnya adalah baju kurung, ethica fashion kendati merasa model – model yang di desain seakan – akan kembali ke tahun 70 an akan tetapi itu selera pasar.
  • Warna benar – benar dipersiapkan warna calm, menghindari warna berani yang Indonesia sudah sangat biasa dan Ibu – ibu yang tampil di Majelis Ta’lim berani dengan warna nabrak – nabrak.

Terobosan demi terobosan memang penting dilakukan meskipun berbeda dengan budaya dan kebiasaan di Indonesia.

Maka ethica selalu ada dan mencoba memanjakan selera mode mancanegara bukan hanya bahan dan warna termasuk cutting.

Sukses untuk semua tim ethica. ( wach nyari emot koq tidak ketemu . . . )

Indra Indri  By Albis Fashion Design

Jika kita rutin mengamati saat Ramadhan ada Afghan Coboy Junior  mereka tampil dengan wardrob khas Albis yang specifik artinya belum ada produk fashion yang menyamainya dan unik karena bordirannya adalah miniatur  tumbuhan dan bunga – bunga seperti mirip kreasi borsiran India dan Timur Tengah akan tetapi memiliki jati diri yang sangat mapan.

Bisa dikatakan sejak berdirinya Albis Indra Indri menjadi brand wardrob para artis dan keluarga special. 

Sebagaimana diungkapkan oleh Indri Teteh someah nan ngabodor wae bahwa  brand – brand lokal ini akan memulai gelaran join promo  pada 5 Oktober 2015 di Anggerik Mall Shah Alam Selangor Malaysia sedangkan pada akhir November akan melakukan opening store di Basel Swiss, 2017 tengah dipersiapkan agenda merambah negara – negara lain.

Mokamula Handmade   

Diwakili oleh Teh Diah Karmila, Public Relation Corporet dengan penampilan elegan dan cantik dengan gaun berwarna hitam dipadu padan dengan nuansa keemasan, ia menguraikan beberapa hal :

Mokamula adalah pioner produk HPO (Handphone Pouch Organizer),  

adalah produk home made fashion dompet dan tas lahir  tahun 2009 menjalani usaha sambil menjajagi situasi pasar lokal ternyata  respon cukup positif dan usaha ini perkembangannya sangat pesat kemudian lahir anak brand dari Mukamola

Modipla konsennya produk dengan desain – desai etnik yang prioritasnya khusus desain untuk kaum wanita.

Desain sama dengan modipla perbedaannya style warna lebih berani dan masih priorita pada kaum feminin

Tim kreatif merancang desain maskulin, karena banyaknya permintaan pasar hal ini berjalan setelah masuk pada tahun ke enam, produk hoozler yang menuai  respon positif membuat kami semakin semangat untuk terus berkarya dan berinovasi memberikan pelayanan terbaik bagi costumer .

Mokamula ini adalan branda yang dirintis  bermula dari home industri skala micro dan mulai belajar mengelola perusahaan secara profesional,   dengan  visi dan misi yang  berkomitmen menjadi pemimpin di industri homemade fashion.

Memberikan produk dan layanan terbaik (yang berkualitas) serta mendedikasikan profesionalitas,  berkomitmen untuk semangat kewirausahaan .

Dengan Bismilla Mukamola  bergabung dengan para kreator lainnya di Bandung local brand yang akan mengangkat menembus ke pasar mancanegara. 

MICH

MICH merupakan singkatan dari Malaysia Indonesia Corporate House,  kiprahnya membantu dan memfasilitasi semua brand lokal untuk bisa Go Internasional salah satu kiprah  MICH mulai membantu bran – brand lokal menuju market negeri jiran ini. 

picture : credit - Diah Karmila Mokamula
picture : credit - Diah Karmila Mokamula
Embun yang merambah jatuh bagai tirai halus terbawa angin  saat menjelang maghrib menuju Clove Hotel di perbukitan Utara kota Bandung telah hilang menuju peraduannya masing – masing berganti malam pekat mengerikan meski udara segar terasa saat pernafasan mencicipi malam,  kami sepakat melewati ketakutan konvoi beriringan bersama blogger lainnya penunggang kuda besi.  

Masing – masing waspada menapaki jalanan berlubang menganga disana sini menanti mangsa, entah apa yang difikirkan para pemangku kebijakan, semoga bulan depan atau tahun depan jalan - jalan berlubang dimanapun itu sang pemimpin segera turun tidak hanya sekedar blusukan tetapi melalukan perbaikan demi perbaikan.

Asa itu selalu ada.

Marhaban Ya . . . Muharam 1438 H (Salam Alaika Ya Nabi Allah Muhammad Saw)

Oktober 2016 M

info :

Pelita Jabar Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun