"Jangan bermimpi terlalu tinggi, nanti sakit kalau jatuh." kalimat itu sering terdengar sangat akrab pada telinga saya. Seringkali, orang terdekat memberi nasihat seperti itu baik keluarga, saudara bahkan teman sendiri.Â
Mungkin saja maksud mereka itu baik, supaya saya tidak terlalu kecewa. Tapi tanpa sadar, kalimat itu menanamkan keraguan dalam hal hati saya. Sehingga saya mulai belajar untuk merendahkan mimpi agar terlihat masuk akal dalam pikiran mereka.Â
Setelah saya merenungi bahwa hidupku tidak tergantung pada perkataan orang. Saya mulai bangkit dan mewujudkan kembali mimpi yang pernah membuat orang merasa ragu pada saya. Mimpi yang besar datang dengan tantangan yang besar juga.Â
Namun, saya percaya bahwa rasa takut gagal atau ditertawakan bukan alasan untuk berhenti mencoba. Dunia memang penuh suara skeptis yang selalu bilang "tidak mungkin." Tapi di balik suara itu, ada suara kecil dari dalam diri yang berkata, "Kenapa tidak?"
Berani bermimpi berarti berani keluar dari zona nyaman, berani menghadapi kritik, dan berani mengambil risiko. Ketika saya memutuskan untuk mengejar mimpi saya sendiri, bukan mimpi yang dibuat oleh ekspektasi orang lain, saya menemukan kekuatan baru yang sebelumnya tersembunyi.
Setiap jatuh adalah pelajaran, setiap ragu adalah tantangan untuk membuktikan bahwa mimpi itu layak diperjuangkan. Untuk kamu yang merasa bahwa mimpimu tidak akan pernah tercapai, diragukan oleh orang sekitarmu, percayalah bahwa ketika kamu berusaha untuk memperjuangkan mimpimu maka itu tidak akan pernah menghilang begitu saja.Â
Karena pada akhirnya, keberhasilan tidak ditentukan oleh perkataan orang lain, tapi oleh keberanianmu untuk terus melangkah meski dunia berkata "tidak mungkin."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI