Sebelum akhirnya bisa mengunjungi pantai senggigi, telah lama saya memimpikan untuk bisa mengunjungi Pulau Lombok beserta objek-objek wisatanya. Beruntung mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan. Selepas mendaki gunung Rinjani, sebelum kembali ke Jakarta kami sempatkan untuk mengunjungi Pantai Senggigi.
Semua berawal dari perkenalan dengan teman-teman backpacking di milis indobackpacker. Dengan tujuan utama adalah Gunung Rinjani di Lombok. Singkat akhirnya kita sampai di Lombok. Setelah “turun gunung” (he-he seperti lutung saja) dan menuntaskan “dendam kesumat” karena kurang makan selama di gunung…dengan melahap Ayam Taliwang, saya dan teman-teman memutuskan untuk ke Senggigi. Untuk sampai ke Senggigi dari Mataram naek bemo (angkot) atau naik ojeg. Dengan angkutan umum 2x naek, ojeg tarif Rp25.000 mungkin bisa nego. Kami berempat diantar Pak Lalu sopir Lombok Taxi (Blue Bird Group), he2 katanya backpacker koq naek taxi??? Maklumlah kawan udah sangat letih…pakaian udh beberapa hari gak ganti plus jalan yang masih belum normal (pinjam istilah melayu…macam kingkong jalan tu ha). Dari hotel Rinjani di Jl. Catur Warga Mataram tempat kami menginap Senggigi bisa ditempuh sekitar 10 menitan dengan Taxi. Dengan taxi tak sampai Rp50.000 karena kami berempat jadi hitungannya lebih murah (hitungan tahun 2010).
Kami diturunkan Pak Lalu di Jalan masuk menuju pantai lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki sampai di depan petugas ticket masuk. Harga ticket untuk wisatawan domestik Rp1000,- murah sekali ya? Masuk Ancol yang butek saja Rp10.000. Kami berjalan menyusuri pantai..Hups Gadhul Bashar (alias tundukkan pandangan tetep coy!) u know lah kenapa? temen cowok sambil bercanda bilang “rezeki kagak boleh ditolak…mubazir huh!!…legalisation banget!” Selain menyaksikan hamparan pasir dan birunya laut….kita juga bisa “berperahu” tapi kami tidak melakukan itu karena dana yang sudah tidak memungkinkan, disamping itu kami teringat pesan Pak Haji waktu membeli “mutiara” “ombak lagi besar tak usahlah berenang…beberapa waktu sebelumnya ada perahu wisatawan yang terbalik kata beliau.
[caption id="attachment_220749" align="alignleft" width="800" caption="Sun Set di Senggigi "][/caption]
Kami beruntung karena pantai tidak terlalu ramai…mungkin karena belum musim liburan, kalau musim liburan pasti ramai. Hari beranjak sore, beberapa pemancing mulai mengemasi kailnya untuk kemudian beranjak pulang. Indahnya bisa menyaksikan sunset di Senggigi, dari kejauhan samar-samar terlihat Gunung Agung di Pulau Bali. Langit mulai gelap diikuti warna kemerahan, gerimis meninggalkan lengkung pelangi di Langit. Subhanallah indahnya ciptaan Yang Maha Kuasa, ku tuliskan namaku di hamparan pasir Senggigi dengan janji suatu hari nanti ku kan kembali.....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI