Bahkan tak jarang tim saya juga harus berhadapan dengan bos tertinggi dari perusahaan yang menjadi klien kami. berhubung saya waktu itu masih karyawan baru jadi saya hanya mengamati saja.
Tapi saya juga bisa merasakan bagaimana tegangnya harus berhadapan dengan bos tertinggi. Salah ngomong bisa putus kan kerjasama kita. Kalo kerjasama diputus ya pulang-pulang kena semprot bos sendiri deh.Â
Ya begitulah gambaran duka yang saya rasakan. Lalu sukanya seperti apa? Nah ini akan saya ceritakan di chapter selanjutnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!