Foto kiriman dari ananda Ragu Theodolfi
Tidak ada rumah makan yang buka jam 3 sore
tanggal 23 Agustus pagi pagi sekali kami bersiap siap untuk ke Airport yaitu jam 4.00 am . Pesawat Batik air yang kami tumpangi landing dengan selamat sekitar jam 7.00 pagi itu. Inilah kunjungan pertama sejak bertahun tahun tidak pernah ke NTT lagi. . Begitu keluar dari Ruang kedatangan, kami sudah dijemput Pak Markus Tunggal, yang sudah kami kenal sejak lebih dari 10 tahun lalu.
Karena belum sempat sarapan, maka kami langsung ke rumah makan dimana biasa menyediakan Ikan.Pantai Timor tidak  buka karena jam menunjukan pk 3.00 sore. Baru buka lagi jam 5 sore. Kami  mencari dibeberapa rumah makan ternyata tidak buka jam segini baru buka jam 5 sore. Akhirnya kami ke Hotel saja untuk makan dihotel.
Makan di NelayanÂ
Malam harinya kami dijemput Pak Markus bersama isteri untuk makan malam di restoran Nelayan.Kami barbican bincang karena sudah lama tak bertemu.Â
Terakhir kalinya kami datang, sewaktu membezuk sahabat kami, bu Anika Oriana , yang juga merupakan Koordinator Perwakilan di Kupang ,terkena  stroke. Dan itu adalah pertemuan yang terakhir dengan bu Ani , karena saat kami sudah ke Australia, dapat kabar bu Ani dipanggil Tuhan.
Pertemuan  dengan teman teman
Keesokan harinya  kami mengajak Pak Markus untuk menemui Grace , anak Bu Ani. Kami berjanji bila kami ke Kupang pasti kami kabarkan.Oleh sebab itu Pak Markus mengajak kami kerumah bu Ani alm. Sesampai disana rumah terkunci dan tidak nampak ada orang . Kemudian keluar seseorang yang Markus kenal dan menanyakan Grace padanya . Ia mengetuk pintu memanggil Grace dan Grace pun keluar.Rupanya Grace tidur siang karena tidak bekerja hari itu.Kami memberitahu nanti malam ada pertemuan agar Grace dan Erly bisa hadir juga.