Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Arti Sebuah Sapaan

21 Juni 2022   04:19 Diperbarui: 21 Juni 2022   06:57 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah Penghargaan 

Bila kita disapa seseorang kita pasti senang karena ada yang  mau menyapa kita. Sapaan  itu dapat diartikan orang tersebut menghargai kita. 

Setiap pagi kami keluar rumah dan berpapasan dengan tetangga , selalu saling menyapa dengan mengucapkan:"Good morning"dan melambaikan tangan.Petanda kami sudah saling mengenal. Tak terbayangkan bila tak satupun tetangga yang mau menyapa, maka terasa seakan keberadaan kami disini tidak disenangi tetangga.   

Begitu juga saat kita berkunjung kesuatu acara pasti akan saling bertegur sapa Seandainya  ada yang kita kenal tapi tidak menyapa kita dan berlaku pura pura tidak kenal,bagaimana perasaan kita? Lain halnya bila dia menyapa kita akan senang .

Tanda  Saling Menghargai

Sering juga kita ketemu orang yang sama sekali tidak kita kenal tetapi dia menyapa kita dengan ramahnya . Itu menunjukkan dia menyapa kita sebagai tanda penghargaan pada diri kita. Sapaan akan membuat seseorang senang dan kembali balik menyapa .

Begitu juga dalam dunia tulis menulis ,kita biasa saling menyapa antara sesama Penulis di Kompasiana . Sapaan umum adalah dengan panggilan :"Pak" atau :"Bu" Tetapi ada juga yang menyapa dengan sebutan Bunda dan Oma atau Eyang ,Mande , Uni atau kakak serta Tante.

Walaupun kita belum pernah jumpa.Sapaan ini menandakan penghargaan terhadap diri kita .Hal kecil yang sangat menyeyukkan hati Belum pernah jumpa tapi telah membuat suatu penilaian terhadap diri kita. Kehadiran sapaan dan candaan santun sungguh merupakan sebuah kehormatan bagi saya pribadi.

Saya hargai sebagai apresiasi terhadap diri saya. .Yang mana panggilan terhadap diri saya tidak seharusnya dengan Bunda ataupun Oma tergantung pada diri kompasianer masing masing  yang menghargai saya sebagaimana menurut tradisi masing masing.

Karena dalam keluarga,saya dipanggil dengan sebutan berbeda: mama,emak, grandma dan makco  Walaupun berbeda dalam menyapa diri saya,intinya semuanya menyayangi..Untuk itulah bila kembali ke Indonesia nanti kami usahakan untuk bertemu dengan kompasianer yang sudah menjalin hubungan persahabatan melalui sebuah sapaan . Walaupun hanya sebatas makan bersama. Undangan makan bersama ini sebagai ujud nyata atas persahabatan kita yang sudah terjalin dalam dunia tulis menulis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun