Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Unik Sewaktu Jadi Guru

29 November 2021   04:59 Diperbarui: 29 November 2021   07:06 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi :http://murnipadang.blogspot.com/

Setiap hari Senin Ketua Yayasan datang dalam Upacara Bendera disekolah dan kemudian meeting dengan guru sebentar lalu pulang. 

Senin berikutnya Pak Sam datang menghadiri Upacara Bendera  Selesai upacara pak Sam memanggil saya untuk bertemu dikantor Yayasan.Saya hadir dan menyapa pak Sam. Lalu pak Sam menanyakan kenapa saya dengan Yanto ,ada masalah apa.?  Saya langsung menjawab bahwa Yanto tidak mau menjimak sewaktu saya menerangkan dan hasilnya dia tidak bisa menyelesaikan soal ujian dengan baik. Pak Sam bertanya lagi apakah tidak bisa ditolerasi nilai Yanto Saya menjawab dengan tenang  bahwa dalam memberikan penilaian saya hanya berpedoman pada hasil ulangan siswa Sehingga  siswa mau mendengarkan waktu guru menerangkan dan berlajar rajin supaya mendapat nilai yang baik Saya tahu Yanto adalah putra bapak Tapi kalau saya memberikan  angka tinggi, di rapor hanya karena  Yanto putra bapak maka hal ini tidak bersifat mendidik Justru akan menjerumuskan Karena merasa dirinya anak Ketua Yayasan  bisa mendikte guru angka yang dia mau Karena yayasan akan maju bila siswa bisa menjaga kedisiplinan  dan menghargai guru mereka . Kalau Yanto tetap saya berikan nilai baik di rapor hanya karena ia anak Ketua Yayasan , maka yang berarti saya tidak mendidik. Tentu bapak tidak ingin nama sekolah tercemar karena hal ini"

Pak Sam Manggut manggut ,kemudian saya pun kembali ke kelas saya.  Rekan sesama guru bertanya apakah saya di marahi Ketua Yayasan ? Saya hanya menjawab  :" Kita lihat saja nanti " 

Tak berapa lama pak Sam datang dengan Yanto dikelas saya dan menyuruh Yanto minta maaf pada saya sebagai guru yang sudah digertak Yanto. Yanto berjanji akan memperhatikan pelajaran saya sebaik baiknya.

Semenjak itu Yanto selalu perhatian dalam pelajaran .Dia mendapatkan nilai terbaik dari seluruh kelas. Dan hingga dewasa bila ketemu selalu menyapa saya dengan santun  

Kesimpulan :

Bagi saya pribadi , menjadi guru bukan hanya  mengajar tapi sekaligus mendidik Dalam mengajar dan mendidik tidak membedakan siswa anak siapa . Bahkan salah seorang siswa adalah keponakan saya sendiri  Tapi bila tidak menyimak saya tegur dengan keras Hal ini berlalu juga saat  menghadapi siswa anak Pejabat atau anak Ketua Yayasan. 

Saya bersyukur pak Sam seorang berjiwa lapang mau mendengar pendapat saya. Saya dikenal sebagai guru yang galak di dalam kelas  semasa mengajar, tapi mantan siswa saya kelak setelah dewasa setiap bertemu selalu menyapa dengan santun. 

Bahkan kelak saat saya berbelanja kain di salah satu toko di Padang , ketika saya mau membayar ternyata ditolak  Pemilik toko yang sudah berjenggot menyapa saya  :" Ibu lupa ya  Saya murid Ibu di SMP "  Begitu juga saat kami makan di restoran di Padang , saat mau membayar Pemilik restoran datang  dan menyalami, ternyata mantan siswa saya . Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya bukan karena dapat makan gratis tetapi hubungan guru dan murid tidak berakhir hanya sebatas di ruang kelas.

29 Nopember 2021.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun