Masih di PadovaÂ
Magaret mengajak kami mengunjungi rumah adik pastor Stradioto. Rumah ini terletak 25 menit dari kediaman Magaret dan mempunyai kebun dan pekarangan yang luas. Berada disini sungguh sangat menyejukan hati. Seakan sepotong taman Firdaus .
buah mangga (dok pribadi)
Dikebun ini ditanami buah buahan dan tomat serta jagung. Ketika kami sampai mereka sedang memanen buah dan tomatnya
buah tomat lebat buahnya(dok pribadi)
masih belum dipetik semuanya . Sangat banyak untuk satu pohon buah tomatnya.Ada mangga dan melon juga ditanam disini. Sangat terasa suasana desa yang damai dan jauh dari kebisingan .
Kebun dibelakang rumah (dok pribadi)
Disamping kebun mereka juga terdapat sumurbor dengan kedalaman 30 batang pipi sehingga air  mencuat keluar dengan sendirinya tanpa mesin pompa. . Air yang dari kedalaman 30 batang pipa ini jernih dan streril sehingga  layak  untuk minum tanpa dimasak lagi.Semua tetangga mengambil air minum mereka pada sumurbor tersebut dengan mengisi di botol botol minum . Sungguh merupakan sebuah contoh teladan betapa hidup rukun dan saling berbagi dengan tetangga masih tetap dirawat dengan baik.
Magaret juga mengajak kami untuk mengunjungi pabrik Ham Prosciuttio yang bernama Fortuna dengan owner Georgio.
Pabrik Ham Fortuna(dok pribadi)
Waktu kami sampai pas istirahat makan jadi pabrik tutup . Magaret mem bell kedalam serta mengungkapkan kami dari Australia yang datang untuk melihat lihat serta menulis tentang pabrik tersebut. Georgio menyambut kedatangan kami dengan membuka pintu pabrik serta berkata silahkan masuk dan melihat lihat.
berfoto diruang gantung Ham dengan Owner Georgio(dok pribadi)
Menurut Georgio Hanya paha belakang saja yang bisa dijadikan Ham Prosciuttio sedangkan paha depan untuk Salami.Karena Ham Prosciuttio setipis kertas jadi minimal 9 bulan dan beratnya 170 kg . Untuk membuat Ham tidak digunakan Bahan pengawet dan zat warna selain garam saja. Semuanya diperlihatkan secara terbuka kepada kami.
Ham setipis kertas (dok pribadi)
Suhu tempat menggantung ham selalu dijaga harus 22 derajat celcius .Digantung selama 18 bulan . Selama itu kesusutan mencapai 35 % setelah itu baru dipasarkan. Mendengarkan proses pembuatannya yang butuh waktu belasan bulan, angan angan mau coba bikin sendiri menjadi sirna hehehe Â
Ham tergantung selama 18 bulan baru dipasarkan (dok pribadi)
Menurut Georgio pabrik didirikan oleh kakeknya sudah berlangsung 100 tahun lamanya.Dan banyaknya paha 1500 potong paha sesuai dengan kapasitas ruangan.
Georgio mengaji beberapa orang untuk memeriksa suhu ruangan dan seandainya ada kerusakan bisa dikeluarkan.
Hasil produksinya hanya cukup untuk kebutuhan lokal saja,tidak ada keinginan untuk export .
Lihat Diary Selengkapnya