Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (seri 90)

19 Mei 2021   04:23 Diperbarui: 19 Mei 2021   05:23 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuju Kalgoorlie

Saya melupakan satu kota di Western Australia yang kami pernah kunjungi yaitu kota Kalgoorlie dimana terdapat tambang emas Western Australia. Sebagai Pemegang Senior Card ,kami mendapatkan tiket gratis sekali jalan pulang pergi dalam daerah Western Australia dimana saja dengan kereta api. Yang mana kami gunakan menuju Kalgoorlie karena Kalgoorlie kota  pertambangan emas yang belum sempat kami kunjungi.

Pagi pagi sekali jam 7  kami berangkat dengan Bus menuju Joondalup stasiun kereta api untuk ke Perth.Dari Perth kami mengambil kereta jurusan East Perth dengan platform.8 Sesampai disana kereta telah menunggu penumpang yang akan ke Kalgoorlie.

kereta api ke Kalgoorlie(dok pribadi)
kereta api ke Kalgoorlie(dok pribadi)
Fasilitas Kereta api

Kami naik digerbong 3 untuk para senior dengan bangku nomor 9 dan 10.Kereta ini tidak ubahnya dengan pesawat,dimana bangkunya empuk seperti first class di pesawat .Bangku bisa diselunjurkan karena jarak satu bangku ke bangku yang lain cukup jauh .Dalam kereta tersedia cafe dan toilet yang bersih dan apik membuat penumpang nyaman.Di cafe tersedia makanan  kecil dan coffe ,teh serta sandwich dengan harga 8 dolar untuk coffee dan sandwich harga yang murah dibandingkan dicafe biasa.

pemandangan sepanjang jalan ke Kalgoorlie(dok pribadi)
pemandangan sepanjang jalan ke Kalgoorlie(dok pribadi)

Pemandangan diperjalanan

Sepanjang jalan kita melihat padang rumput yang tidak ada satu pohonpun tumbuh disana. Sesekali terlihat pertanian dan pertenakan dengan kendaraannya.Karena petani dan peternak disini berbedah jauh dari kita. Mareka mempunyai pertanian ber hektar hektar dan pertenakan dengan ribuan ternaknya.

Perbatasan memasuki Kalgoorlie(dok pribadi)
Perbatasan memasuki Kalgoorlie(dok pribadi)
Kalgoorlie

Jam 2 pm kereta sampai distasiun terakhir yaitu stasiun Kalgoorlie. Semua penumpang turun,kami mencari brosur hotel untuk menginap.Ternyata setelah di telpon Hotel full book semua tidak ada tempat untuk kami. Dengan susah payah kami telpon akhirnya ada satu hotel yang agak jauh dengan tarif yang lumayan mahal 250 dolar per malam. 

Kemudian kami membooking tour ternyata sama dengan hotel full book.Dengan terpaksa kami memperpanjang menginap menjadi 4 malam yang sebelumnya 2 malam.Sebenarnya sebelum kami berangkat sewaktu membuat booking tiket kereta api petugas sudah menyarankan membooking hotel sehingga dapat discount.Tetapi kami mendengar dari salah seorang Indonesia yang sudah ke Kalgoorlie disana banyak hotel dan bisa memilih dengan harga murah.Maka kami tidak mengikuti saran petugas tersebut.

berfoto didepan pintu masuk hotel tempat kami nginap(dok pribadi)
berfoto didepan pintu masuk hotel tempat kami nginap(dok pribadi)
"Kalgoorlie Tours& Charters" 

Waktu  kami membooking tour dikatakan oleh petugas disana ada syarat untuk ikut tour yaitu;

  1. Harus memakai pakaian bagian atas tangan panjang sampai pergelangan tangan
  2. Celana harus sampai menutup mata kaki.
  3. Sepatu harus menutup seluruh kaki dengan kaus kaki

Kalau tidak memenuhi satu syarat saja tidak diperbolehkan ikut tour dan uang tidak dikembalikan. Karena sepatu saya  tidak tertutup seluruh kaki ,maka  saya menyewa sepatu untuk bisa ikut tour.

Kesimpulan:

Ketika kami akan berangkat bertemu dengan teman yang sudah pernah ke Kalgoorlie  Menurut teman kami, tidak perlu booking hotel karena  sepi pengunjung. Ternyata setibanya disana semua hotel full book 

Kita boleh mendengar cerita dari teman ,tetapi saran sebaiknya kita lakukan check and recheck. Karena  pengalaman kami hampir tidak dapat tempat menginap di kota mana tak seorangpun kami kenal.

Kami bersyukur salah seorang penduduk yang pulang ke Kalgoorlie dengan kereta yang sama menunjukkan hotel yang dapat kami tempat  biarpun sedikit mahal. Terbukti bahwa hidup itu sungguh merupakan proses pembelajaran diri tanpa akhir. 

Buktinya dalam usia yang sudah 77 tahun plus kami masih perlu belajar agar jangan cepat percaya akan kata orang,tapi perlu check and recheck. Akibatnya kami harus mengeluarkan dana 1.500 dolar, karena terpaksa nginap di hotel mahal. Kalau kami ikuti saran Pertugas K.A di East Perth Train Station  kami hanya akan mengeluarkan dana 500 dolar. Pelajaran berharga yang harus kami bayar mahal.

19 Mei 2021.

Salam saya.

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun