Menjelajahi Maratea
Karena ketiga anak kami sudah berkeluarga dan kami tinggal berdua  sehingga bebas mau travelling kemana saja. Termasuk jalan jalan ke negeri Spagetti ini.Â
Maka ketika  diajak adik dan Sandro jalan ke Selatan yaitu kedesa kecil yang terkenal romantis langsung kami iyakan Karena kesempatan yang dibiarkan berlalu belum tentu akan datang lagi
Maratea nama desa tersebut yang terkenal dengan alamnya yang amat romantis  Lokasinya terletak dilereng gunung yang curam. Bersusun rumah disepanjang lereng menghadirkan pemandangan yang amat menakjubkan.  Sepintas memang terkesan ngeri bila terjadi longsor.Tapi menurut adik saya sudah seabad lebih tidak pernah terjadi apa apa terhadap desa tersebut. Mungkin karena landasannya yang terdiri dari batuanÂ
Tapi ketika kami sudah berada  ditepi pantai kami kaget karena ternyata ada  ribuan pelancong berada disana . Bagi orang Italia Musim Panas merupakan masa liburan panjang
Libur musim panas rata rata orang Italia mengungsi  kedaerah yang lokasinya dekat pantai supaya bisa berenang  Bagi yang punya uang menginap di villa pribadi Sedangkan yang lain menginap di hotelÂ
Dan sebagai daerah tujuan wisata tentu saja semua fasilitas yang diperlukan untuk menunjang pariwisata sudah dipersiapkan oleh pemerintah setempatÂ
Saat MenegangkanÂ
Ketika kami menuruni bukit yang terjal sangat menegangkan.Apalagi  bila berpapasan dengan kendaraan yang menuju ke atas. Pengalaman mendebarkan ini tak akan kami alami bila tidak diajak adikÂ
Untung saja Sandro sudah biasa ketempat ini sehingga dengan sangat sigap dia mengemudikan mobil sehingga kami aman sampai di pantai.Pemandangan indah yang memukau terhampar dihadapan kami
Maratea Kota seratus Hotel
Maratea desa kecil yang dijuluki desa paling romantis ini bisa juga dijuluki desa seratus hotel. Disebabkan apa yang tampak dilereng bukit semuanya adalah hotel .Mulai dari hotel yang bertarif 75 Euro sampai dengan 300 Euro ada disana.
Sepanjang jalan kami asyik bercanda dan Margaretha menjadi Penerjemah dadakan .Oya Margaretha adalah adik saya yang nomor 5 .Dulu sewaktu kecil tinggal bersama kami Senang sekali hingga sudah berkeluarga Margaretha tetap dekat dengan kami berduaÂ
Melakukan travelling dengan suasana hati yang ceria semakin melengkapi kebahagiaan kamiÂ
Setiap hari sarat dengan berbagai pengalaman yang menyenangkan hati mendapatkan kesempatan untuk menginjakkan kaki ketempat tempat yang terkenal
Betapa bersyukur kami pada Tuhan sudah memberikan karunia yang begitu besar kepada kami Dari mengawali  hidup berjualan sampai di pasar kumuh sampai sekarang bisa menikmati hidup yang berkecukupan.
Tak lupa kami doakan semoga pembaca yang bercita cita seperti kami selalu tabah menjalani hidup dan yakin suatu waktu akan mencapai cita citanya.
4 Maret 2021.
Salam saya,
Roselina.