Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 35)

4 Maret 2021   04:30 Diperbarui: 4 Maret 2021   05:19 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan permanen dilereng bukit (dok pribadi)

Menjelajahi Maratea

Karena ketiga anak kami sudah berkeluarga dan kami tinggal berdua  sehingga bebas mau travelling kemana saja. Termasuk jalan jalan ke negeri Spagetti ini. 

Maka ketika  diajak adik dan Sandro jalan ke Selatan yaitu kedesa kecil yang terkenal romantis langsung kami iyakan Karena kesempatan yang dibiarkan berlalu belum tentu akan datang lagi

Maratea nama desa tersebut yang terkenal dengan alamnya yang amat romantis  Lokasinya terletak dilereng gunung yang curam. Bersusun rumah disepanjang lereng menghadirkan pemandangan yang amat menakjubkan.  Sepintas memang terkesan ngeri bila terjadi longsor.Tapi menurut adik saya sudah seabad lebih tidak pernah terjadi apa apa terhadap desa tersebut. Mungkin karena landasannya yang terdiri dari batuan 

Berfoto dibagian paling bawah Maratea (dok Pribadi)
Berfoto dibagian paling bawah Maratea (dok Pribadi)
Kami mengunjungi desa tersebut yang letaknya satu jam lebih dari Briatico rumah mertua adik saya.Maratea ini adalah desa yang terletak di lekukan bukit yang curam.Dari kejauhan kita melihat sepi sekali desa Maratea ini .

Tapi ketika kami sudah berada  ditepi pantai kami kaget karena ternyata ada  ribuan pelancong berada disana . Bagi orang Italia Musim Panas merupakan masa liburan panjang

Libur musim panas rata rata orang Italia mengungsi  kedaerah yang lokasinya dekat pantai supaya bisa berenang  Bagi yang punya uang menginap di villa pribadi Sedangkan yang lain menginap di hotel 

Dan sebagai daerah tujuan wisata tentu saja semua fasilitas yang diperlukan untuk menunjang pariwisata sudah dipersiapkan oleh pemerintah setempat 

Pemandangan dipantai Maratea (dok pribadi)
Pemandangan dipantai Maratea (dok pribadi)
Mengambil foto dari atas kendaraan yang meluncur kebawah tebing tidak begitu memuaskan .Menggunakan camera saku samsung,juga hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Tapi walaupun hasil foto tidak maksimal   setidaknya ada kenangan indah yang diabadikan 

Saat Menegangkan 

Ketika kami menuruni bukit yang terjal sangat menegangkan.Apalagi  bila berpapasan dengan kendaraan yang menuju ke atas. Pengalaman mendebarkan ini tak akan kami alami bila tidak diajak adik 

Untung saja Sandro sudah biasa ketempat ini sehingga dengan sangat sigap dia mengemudikan mobil sehingga kami aman sampai di pantai.Pemandangan indah yang memukau terhampar dihadapan kami

kafe kafe yang banyak terdapat dipinggir pantai(dok pribadi)
kafe kafe yang banyak terdapat dipinggir pantai(dok pribadi)

Maratea Kota seratus Hotel

Maratea desa kecil yang dijuluki desa paling romantis ini bisa juga dijuluki desa seratus hotel. Disebabkan apa yang tampak dilereng bukit semuanya adalah hotel .Mulai dari hotel yang bertarif 75 Euro sampai dengan 300 Euro ada disana.

Sepanjang jalan kami asyik bercanda dan Margaretha menjadi Penerjemah dadakan .Oya Margaretha adalah adik saya yang nomor 5 .Dulu sewaktu kecil tinggal bersama kami Senang sekali hingga sudah berkeluarga Margaretha tetap dekat dengan kami berdua 

Melakukan travelling dengan suasana hati yang ceria semakin melengkapi kebahagiaan kami 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kesimpulan.:

Setiap hari sarat dengan berbagai pengalaman yang menyenangkan hati mendapatkan kesempatan untuk menginjakkan kaki ketempat tempat yang terkenal

Betapa bersyukur kami pada Tuhan sudah memberikan karunia yang begitu besar kepada kami Dari mengawali  hidup berjualan sampai di pasar kumuh sampai sekarang bisa menikmati hidup yang berkecukupan.

Tak lupa kami doakan semoga pembaca yang bercita cita seperti kami selalu tabah menjalani hidup dan yakin suatu waktu akan mencapai cita citanya.

4 Maret 2021.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun