Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 32)

1 Maret 2021   04:35 Diperbarui: 1 Maret 2021   04:56 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kapal berlabuh di Stromboli (dok pribadi)

Jelajah Kepulauan Vulcano,Li Pari dan Stromboli (lanjutan)

Pulau Stromboli

Tulisan ini tentu bukan mengulang ulangi apa yang sudah diceritakan pada seri sebelumnya

Tapi karena banyak penampakan yang belum.sempat dituliskan , maka kali ini secara spesifik saya mencoba menuangkan kisah perjalanan kami menjelajahi berbagai pulau kecil di Italia. Semoga para pembaca belum bosan untuk tetap melanjutkan membaca tulisan ini. 

Dari Kepulauan Li Pari kapal berlayar kembali untuk menuju pulau Stromboli yang terkenal dengan "Mercusuar" alami disini.Setiap 20 menit sekali gunung di pulau Stromboli ini memuntahkan api yang mana bagaikan  merupakan mercusuar dari kejauhan.

Kapal kapal yang berlalu lalang bisa berpedoman dengan nyala api dari gunung Menurut keterangan dari pemandu wisata ,hal ini sudah  terjadi sejak 2000 tahun lalu dan tiada henti  hentinya.

Hotel yang bisa dijadikan tempat menginap selama di Stromboli(dok pribadi)
Hotel yang bisa dijadikan tempat menginap selama di Stromboli(dok pribadi)
Gereja Kuno Saint Vincent

Gereja kuno  ,sisa dari zaman  Ke Kaisaran Romawi masih berdiri megah disini .Tampak  pintu gereja selalu terbuka untuk umum. Jadi setiap orang boleh berkunjung kesini. 

Setiap orang boleh beribadah atau hanya mengambil foto dengan syarat menjaga kebersihan.

Gereja kuno (dok pribadi)
Gereja kuno (dok pribadi)
Keberuntungan 

Penduduk kepulauan Stromboli merasa beruntung dikunjungi wisatawan dari manca negara. Tidak berlebihan bila dikatakan sumber kehidupan masyarakat disini hanya mengandalkan kunjungan wisatawan. Baik wisatawan domestic maupun mancanegara. 

Mereka bisa mendapatkan penghasilan dari hasil laut,misalnya kulit kerang dan lainnya yang mereka bentuk menjadikan gelang,kalung dengan harga 1 atau 2  euro .Juga mereka menyewakan rumah sebagai homestay atau membuat rumah mereka jadi toko souvenir .

Walaupun hanya mengandalkan hasil gunung dan laut yang di kreasi serta dijual sebagai cindera mata  tampaknya kehidupan mereka cukup memadai. Hal ini dapat disaksikan lewat pakaian mereka yang rapi

penjualan souvernir (dok pribadi)
penjualan souvernir (dok pribadi)
Kesimpulan:

Kami bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kami jalan untuk dapat menikmati berbagai keindahan alam di puluhan negara dan kini bisa sampai di Stromboli 

Menikmati keindahan alam dan menyaksikan hasil karya tangan warga disini sungguh menghadirkan kegembiran yang mendalam.  Sungguh setiap sudut dunia memiliki keindahan tersendiri dan tidak dapat dibandingkan dengan keindahan alam di negeri sendiri.. Karena masing masing memiliki pesona yang tersedia 

Terima kasih kepada semua orang yang menyempatkan untuk singgah dan meninggalkan komentarnya yang merupakan apresiasi bagi saya. 

Catatan tambahan:

Semua foto adalah dokumentasi pribadi. 

1 Maret 2021.

Salam saya,

Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun