Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 29)

24 Februari 2021   04:47 Diperbarui: 3 Maret 2021   04:56 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto dirumah Orang tua Sandro(dok pribadi)

Briatico

Kami melanjutkan perjalanan dengan mobil yang dikendarai Sandro adik ipar  saya,menuju ke Selatan Italia Walaupun Sandro tidak bisa berbahasa Inggeris maupun bahasa Indonesia, tapi karena sifatnya ceria ,maka sepanjang jalan kami asyik bercanda. Adik saya Margaretha menjadi Penerjemah. Suatu hal yang sangat menyenangkan hati menikmati perjalanan dalam suasana kekeluargaan yang damai . Ada saja hal yang dapat dijadikan bahan perbincangan menarik hati. Sehingga perjalanan jauh, sama sekali tidak terasa melelahkan. 

Orang tua Sandro tinggal di Briatico Italia Selatan.Sepanjang jalan kami singgah dikota kota yang kami lalui,karena memang tidak ada target harus tiba jam berapa  Setelah perjalanan yang  sarat canda dan tawa, akhirnya kami tiba di Briatico. 

Disambut Penuh Keramahan 

Kami disambut ibu  Sandro  yang namanya kebetulan sama dengan nama saya  yakni:"Lina "  Ada Daniela  adik  Sandro ,serta seorang teman adiknya Gabriella. Ternyata Lina mama Sandro suka bercanda. Walaupun harus diterjemahkan oleh Margaretha,tidak mengurangi suasana kekeluargaan. Lina bertanya kepada suami:" Ada 2 orang Lina disini  ,coba bilang siapa yang lebih cantik?" Dan saat suami menjawab:" Keduanya sama cantik "  ,katanya:" Nggak boleh,harus pilih salah satu" Dan kami semuanya tertawa .

Dalam tempo singkat kami berdua sudah akrab dengan keluarga Sandro. Serasa kami sudah lama kenal.

Dua pasang Giganti stanby untuk menggantikan yang sepasang sedang diarak(dok Pribadi)
Dua pasang Giganti stanby untuk menggantikan yang sepasang sedang diarak(dok Pribadi)
"Ondel Ondel " ala Italia 

Pada Hari Jumat kami berada di Briatico ,terlihat ramai orang karena ada  acara gereja Juga diadakan arak arakkan Giganti yang diadakan sekali  dalam setahun.GIliran 11 Agustus ini kebetulan Kota Briatico mendapat giliran untuk menyelenggarakannya .Ada tiga pasang Giganti yang diarak melalui perumahan penduduk ditengah kota.

Untuk pertama kali  kami baru tahu bahwa ada budaya di negeri kita sangat mirip dengan di Italia. Giganti ini diarak keliling kota dan ada petugasnya yang mengumpulkan sumbangan dari pengunjung . Apakah ada hubungan kebudayaaan antara negeri kita dan Italia tidak ada yang dapat menjelaskan dengan tepat.

Sepasang Giganti sedang diarak(dok Pribadi)
Sepasang Giganti sedang diarak(dok Pribadi)
Disini kami menginap selama 20 hari dan selama berada disini ,setiap hari kami mengunjungi tempat tempat wisata bersama Sandro dan Magaretha Karena mereka berdua lagi libur musim panas. 

Tropea  Window of Heaven 

Pantai Tropea dilihat dari ketinggian 120 meter (dok Pribadi)
Pantai Tropea dilihat dari ketinggian 120 meter (dok Pribadi)

Yang pertama kami kunjungi adalah Tropea,dimana Tropea ini terletak didaerah semenanjung Calabria yang merupakan "Jendela Surga".Tropea sudah dikenal semenjak zaman Romawi sebagai tempat kreasi bagi pejabat Romawi.Dari ketinggian kita bisa melihat pemandangan yang menakjubkan yang tidak ada dimanapun didunia ini.Menurut legenda sewaktu perang dunia ke 2 ada 6 buah bom dijatuhkan disini,tak satupun meledak.Mungkin disebabkan hal tersebut dan pemandangan yang indah dari ketinggian ,maka Tropea disebut "Window of Heaven" atau Jendela  Surga.

Peta Tropea (dok pribadi)
Peta Tropea (dok pribadi)
Dari ketinggian 124 meter kita bisa menyaksikan pemandangan yang indah ditepi pantai . Ditambah warna warni payung menambah semaraknya . Kafe kafe penuh dan pakiranpun melimpah Kalau hari minggu bila kita ke sini harus antri oleh karena itu kami memilih hari biasa.

Dinding Tropea yang menjulang tinggi dilihat dari Pantai(dok pribadi)
Dinding Tropea yang menjulang tinggi dilihat dari Pantai(dok pribadi)
Kesimpulan:
Setiap ada kesempatan untuk mengunjungi pelosok pelosok dunia yang menakjubkan kami bersyukur pada Tuhan Tidak banyak orang bisa mendapatkan kesempatan ini dan kami berdua termasuk dalam kelompok yang sedikit ini .

Travelling menikmati pemandangan indah disepanjang perjalanan dan ditambah lagi sambutan hangat dari tuan rumah semakin melengkapi kebahagiaan kami. 

Satu hal lagi sejak kami tiba di Italia, adik saya Margaretha mengatakan:" Cece ,selama berada disini tidak boleh mengeluarkan dompet. Semuanya kami yang urus" Dan suaminya membenarkan. Bukan karena masalah jalan jalan gratis  tapi kasih sayang keduanya terhadap kami berdua sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri 

Tak lupa kami berdoa dalam hati semoga semua yang membaca tulisan  ini diberkati  Tuhan dan  mendapatkan kesempatan untuk mengunjunginya.

24 Pebuari 2021. 

Salam saya,

Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun