Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 28)

23 Februari 2021   05:05 Diperbarui: 23 Februari 2021   05:34 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto didepan menara Pisa yang miring (dok pribadi)

Menuju kota Pisa.

Kami melanjutkan perjalanan menuju keselatan Dan tentu saja tidak melewatkan kesempatan untuk singgah dikota Pisa.Kota kecil tapi ramai dikunjungi wisata mancanegara Dikota Pisa ini ada sebuah menara yang masuk dalam  The Seven wonders of the world.yaitu menara PISA  dimana menara ini letaknya miring.

Dalam bahasa Italia menurut adik kami yang sudah menetap sejak 40 tahun lalu di Italia, nama menara ini adalah Torre di Pisa yang kita kenal dengan nama Menara Pisa 

Sewaktu kami disana kami mendengar teriakan "Awas nanti runtuh" kami terkejut.Tetapi tertawa setelah tahu itu suara orang Indonesia yang lagi berfoto pura pura menahan supaya menara tidak roboh 

Seolah olah menahan menara runtuh(dok pribadi)
Seolah olah menahan menara runtuh(dok pribadi)
Kesempatan emas ini tentu saja kami manfaatkan untuk diabadikan lewat camera saku yang selalu kami bawa Selain Menara Pisa, kami juga berfoto disekitar menara dimana ada bangunan lain yang menarik perhatian kami.Foto foto ini kelak akan menjadi bukti yang merekam perjalanan hidup kami. Karena menceritakan tentang perjalanan kami menjelajahi berbagai lokasi wisata, tentu menjadi tak berarti tanpa didukung foto yang autentik.

Berfoto disekitar bangunan menara Pisa (dok pribadi)
Berfoto disekitar bangunan menara Pisa (dok pribadi)
Kami menginap semalam dihotel dikota Pisa keesokan harinya melanjuti perjalanan menuju keselatan Italia. Singgah di kota Craco,kota yang ditinggal penduduk menjadikan kota mati di Italia disebabkan situasi dan kondisi sering gempa disana.

Craco kota mati ditinggal penduduk karena sering gempa dan situasi yang tak nyaman(dok Pribadi)
Craco kota mati ditinggal penduduk karena sering gempa dan situasi yang tak nyaman(dok Pribadi)
Kami melalu jalan darat dengan mobil yang dikendarai oleh Sandro Melalui terowongan demi terowongan yang banyak terdapat di Italia.Terowongan ini terdapat hampir disetiap Bukit atau gunung.  Kita tak perlu mengelilingi bukit bila meneruskan perjalanan dengan mengambil jalan terowongan saja  Karena itu tidak berlebihan bila  Italia dijuluki  :"Negeri Seribu Terowongan "

Perjalanan semakin lengkap karena saat tiba jam.makan siang kami diajak adik kami untuk berhenti beberapa waktu di Rest Area yang dilengkapi restoran dan mini market.

Salah satu terowongan yang kami lalui (dok Pribadi)
Salah satu terowongan yang kami lalui (dok Pribadi)
Kesimpulan:

Kami bersyukur bisa mengunjungi menara Pisa yang termasuk salah satu dari tujuh keajaiban  dunia. Setiap kali mendapatkan kesempatan untuk menikmati perjalanan keliling dari satu negara ke negara lain sungguh menghadirkan rasa syukur yang tak terhingga kepada Tuhan 

Hukum tabur tuai, sungguh kami  buktikan dalam perjalanan hidup kami. Setelah kerja keras selama belasan tahun,satu demi satu impian kami menjadi kenyataan. Kami sangat bersyukur karena selain dari dana yang mencukupi  kami juga dikaruniai kesehatan lahir batin  Karena untuk dapat menikmati hidup tidak hanya semata tentang dana ,tapi tak kurang pentingnya adalah merawat kesehatan hingga di hari tua.

23 Pebuari 2021.

Salam saya,

Roselina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun