Sementara itu kami ikut tur ke Taiwan dan Philipina selama 2 minggu  Sepulangnya dari Taiwan kami menanyakan kemana Ko In tidak kelihatan ? Dijawab pegawai yang lain Ko In sudah seminggu tidak masuk dan  tidak ada kabarnya Karena kuatir mungkin ia sakit maka kami mencoba mendatangi tempat kostnya .Ternyata orangnya sudah tidak disana lagi
Barang HilangÂ
Ketika sudah habis semua damar batu disortir ternyata cuma ada 140 ton yang seharusnya 225 ton kalaulah meleset sedikit paling 220 ton Tapi kenapa hanya ada 140 ton jadi kurang 60 ton lagi Sedangkan kapal sudah mau berangkat seminggu lagi  Jadi kami terpaksa membeli kepedagang lain yang sudah ready for export dengan harga mahal Rencana bisa mendapatkan keuntungan ternyata bukannya untung melainkan menderita kerugian
Dua minggu setelah barang diberangkatkan seorang langganan damar batu kami datang ke ke rumah sambil menangis  Saya tanyakan kenapa bapak menangis? Ia minta maaf kepada saya dan mengakui kesalahannya Menceritakan kalau dia bersekongkol  dengan Ko In membuat bon palsu yaitu barang dia bawa 5 ton dibuat jadi 7,5 ton sisa kelebihan dibagi dua dengan ko inÂ
Dia minta maaf dan berjanji akan mengembalikan uang tersebut secara berangsur angsur dengan memotong barang yang dia bawa nantinya Dan karena ia sudah mengakui kesalahannya maka kami memaafkan Dan  berkata tidak perlu lagi dipikirkan yang penting bapak sadar bahwa itu tidak baik . Seminggu kemudian kami mendengar bapak tersebut meninggal.
Teman teman menganjurkan supaya Ko In dilaporkan kepolisi Tapi suami berpendapat lain,karena sudah terjadi apa boleh buat Kalau kita laporkan pasti ketangkap dan akan babak belur dihajar di kantor polisi dan ditahan Lalu apa untungnya buat kita?
Karena tahu sifat suami yang tidak tegaan maka  kami memaafkan saja perbuatan Ko In.Ini pelajaran berharga bagi kami yakni telah memberikan kepercayaan overdosisÂ
Kesimpulan:
Kepercayaan yang berlebihan akan membawa dampak negatif ,seperti ysng diuraikan diatasÂ
Akibat.kehilangan dalam jumlah besar.,perusahaan kami sempat mengalami kemunduran.Saya sedih menyaksikan suami sering duduk termenung dan selalu berusaha menghibur
Kami.bersyukur kepada Tuhan karena dalam kurun waktu satu tahun kemudian perusahaan  kami bisa bangkit kembali Badai kehidupan sudah berlalu Tapi kelak badai yang lebih besar datang lagi
23 September 2020.
Salam saya,
Roselina