Perjalanan Panjang sebagai  Exportir
Berkat dukungan dari sahabat kami Wah Yong , Owner CV Taman Sari di Padang  dan kerja keras  tanpa kenal lelah  , kami maju selangkah demi selangkah . Saat sudah mantap melangkah lebih jauh ,maka kami mencoba untuk menjadi EksportirÂ
Yakni mengekspor biji kopi,kayu manis dan gambir ,cengkeh , kopi dengan nama kopi Robusta dan Kayu manis Cassia Vera , Gambir dan Pinang . Kami menyewa tempat di jalan Niaga ,persis berhadapan dengan kantor Polsek Tempat ini kami jadikan kantor dan dibagian belakang sebagai gudangÂ
Kebanyakan barang ini di ekspor ke Singapore dan dari Singapore akan di jual lagi ke negeri negeri lain yang membutuhkan .Kadang kala  kami juga mengexport langsung ke Amerika,Eropah dan IndiaÂ
Akibat Berikan kepercayaan overdosisÂ
Suatu waktu datang seorang anak muda Ko In(bukan nama sebenarnya) yang baik dan sopan Mengaku yatim piatu dan tidak dapat pekerjaan .Kami berikan ia kesempatan menolong membersihkan  ruang kantor dan kerja apa saja yang dapat dilakukannyaÂ
Melihat orangnya  baik dan sopan maka suami tawarkan padanya untuk bekerja digudang Karena kami punya dua gudang yang satu hasil bumi seperti kopi,kayu manis dan gambir Sedangkan yang satu lagi gudang kecil spesial buat damar batu .Dia menyanggupi dan mulailah dia bekerja digudang tersebut.Karena suami merasa dia jujur maka diberi wewenang untuk menimbang barang serta membuat bon gudang yang akan dibayar di kantor Saking pintar mengambil hati Ko In sudah kami anggap seperti anak sendiri  .
Maka mulailah ia melakukan tugasnya yakni menimbang barang dan membuat bon gudang untuk pembelian damar batu Yang akirnya menurut catatan stock barang  ,kami sudah membeli sebanyak sekitar 250 ton damar batu Dan mulai menawarkan ke pembeli  kami diluar negeri sebanyak 200 ton .
Setelah terdapat kesepakatan harga dengan calon pembeli ,maka kami menutup kontrak jual beli sebanyak 200 ton Dengan tenggang waktu pengapalan pengiriman barang satu bulan ,karena jumlah cukup banyakÂ
Karena damar batu tersebut harus disotir dulu mana yang tak layak ekspor dikeluarkan Menurut perkiraan 10 % akan susut dari total pembelian .Maka kami menyuruh orang yang mengerti tentang damar batu untuk membersihkan dan melakukan pengepakan dalam karung Tiap satu karung 100 kg bersih .Jadi 200 ton ada 2000 karung semua
Sementara itu kami ikut tur ke Taiwan dan Philipina selama 2 minggu  Sepulangnya dari Taiwan kami menanyakan kemana Ko In tidak kelihatan ? Dijawab pegawai yang lain Ko In sudah seminggu tidak masuk dan  tidak ada kabarnya Karena kuatir mungkin ia sakit maka kami mencoba mendatangi tempat kostnya .Ternyata orangnya sudah tidak disana lagi
Barang HilangÂ
Ketika sudah habis semua damar batu disortir ternyata cuma ada 140 ton yang seharusnya 225 ton kalaulah meleset sedikit paling 220 ton Tapi kenapa hanya ada 140 ton jadi kurang 60 ton lagi Sedangkan kapal sudah mau berangkat seminggu lagi  Jadi kami terpaksa membeli kepedagang lain yang sudah ready for export dengan harga mahal Rencana bisa mendapatkan keuntungan ternyata bukannya untung melainkan menderita kerugian
Dua minggu setelah barang diberangkatkan seorang langganan damar batu kami datang ke ke rumah sambil menangis  Saya tanyakan kenapa bapak menangis? Ia minta maaf kepada saya dan mengakui kesalahannya Menceritakan kalau dia bersekongkol  dengan Ko In membuat bon palsu yaitu barang dia bawa 5 ton dibuat jadi 7,5 ton sisa kelebihan dibagi dua dengan ko inÂ
Dia minta maaf dan berjanji akan mengembalikan uang tersebut secara berangsur angsur dengan memotong barang yang dia bawa nantinya Dan karena ia sudah mengakui kesalahannya maka kami memaafkan Dan  berkata tidak perlu lagi dipikirkan yang penting bapak sadar bahwa itu tidak baik . Seminggu kemudian kami mendengar bapak tersebut meninggal.
Teman teman menganjurkan supaya Ko In dilaporkan kepolisi Tapi suami berpendapat lain,karena sudah terjadi apa boleh buat Kalau kita laporkan pasti ketangkap dan akan babak belur dihajar di kantor polisi dan ditahan Lalu apa untungnya buat kita?
Karena tahu sifat suami yang tidak tegaan maka  kami memaafkan saja perbuatan Ko In.Ini pelajaran berharga bagi kami yakni telah memberikan kepercayaan overdosisÂ
Kesimpulan:
Kepercayaan yang berlebihan akan membawa dampak negatif ,seperti ysng diuraikan diatasÂ
Akibat.kehilangan dalam jumlah besar.,perusahaan kami sempat mengalami kemunduran.Saya sedih menyaksikan suami sering duduk termenung dan selalu berusaha menghibur
Kami.bersyukur kepada Tuhan karena dalam kurun waktu satu tahun kemudian perusahaan  kami bisa bangkit kembali Badai kehidupan sudah berlalu Tapi kelak badai yang lebih besar datang lagi
23 September 2020.
Salam saya,
Roselina