Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setelah Nikah Baru Tahu Hobi Pasangan Berbeda, Bagaimana Solusinya?

21 Oktober 2019   00:53 Diperbarui: 21 Oktober 2019   03:57 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bersama pengurus Orari Pusat dokumen Roselina

Sebelum Nikah,Tampak Semuanya Indah

Ketika pacaran tidak pernah cari tahu hobi pasangan,karena yang dikedepankan adalah hal hal yang tampak indah dan menyenangkan, Tapi  setelah nikah baru tahu ,bahwa tidak semua kebiasaan pasangan ,menyenangkan hati. Salah satunya adalah mengenai hobi.Bahkan bukan hanya tidak sejalan,bisa jadi  sangat berbeda dari hobi kita sendiri.

Hal ini merupakan pengalaman pribadi saya sendiri. Misalnya ,pasangan hobi  : berburu,menembak,main radio  amatir dan berkebun .Sedangkan saya hobi :berenang,travelling ,nonton televisi dan berbagai kreasi menciptakan karya seni dari benang,tali dan kertas,

Awalnya ,Asyik Jalani Hobi Masing Masing

Pertama tama sesudah menikah ,kami masaing masing melanjutkan hobi sendiri sendiri.,yang lama kelamaan terasa ada sesuatu yang tidak pas dalam kehidupan kami ,sebagai suami istri, Terjadi kesenjangan antara kami ,karena ketika suami perg iberburu sepanjang hari, saya tinggal sendiri dirumah,sedangkan sewaktu saya pergi berenang ,bersama teman teman, suami tinggal sendiri,hal mana membuat keharmonisan rumah tangga terganggu.

Kalau pulang kantor suami asik dengan radio amatirnya sedangkan saya hanya duduk bosan mendengar krisik krisik dari radio tersebut. Saya merasa,bila hal ini dibiarkan berlanjut,maka akan menimbulkan hal hal yang buruk dalam hubungan kami sebagai suami istri.Walaupun sesungguhnya,tidak ada yang salah diantara kami berdua.Suami adalah sosok pekerja keras dan bertanggung jawab,sementara saya dengan tekun mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga,sesuai dengan kewajiban sebagai seorang istri. Tapi ,hidup satu atap,dengan masing masing menekuni hobi,sungguh terasa ada yang tidak pas dalam kehidupan kami berumah tangga.

Membicarakan Dengan Hati Terbuka

Mencegah agar kondisi tidak nyaman ini,jangan terus berlanjut,maka kami bicarakan berdua dari hati ke hati. Merundingkan ,supaya hal hal yang  tidak menyenangkan tersebut,dapat kami carikan solusinya. Dan saya bersyukur,ternyata ,suami mau mendengarkan Akhirnya ,kami ,sepakat mengambil keputusan ,yakni suami tidak setiap hari Minggu ,pergi berburu,tapi sebulan sekali dan saya juga mau diajak ikut serta, MIsalnya, kami ke Singkarak,untuk berburu Kelelawar atau ke Lubuk Alung,berburu tupai,sambil sekalian rekreasi dan olah raga .

Saya jua diajak ikut mendengarkan radio amatir, yang semula saya sangat kesal mendengarkan suara brisik dari radio tersebut,tapi setelah diperhatikan saya jadi tertarik juga mendengar panggilan orang orang dari berbagai negara sedang hunting saling tukar menukar kartu QSL Card.Saya memutuskan untuk mulai belajar dan akhirnya  ikut ujian ORARI ,yang diselenggarakan oleh Deparpostel pada waktu itu dan lulus ujian,serta mendapatkan Call Sign atau Nama Panggilan. Saya lanjutkan ikut naik tingkat dan mendapatkan Call Sign YC5BEH.Dengan demikian,kami bisa duduk berdampingan menekuni hobi Amatir Radio ini.

Ternyata Mengasyikan

Ternyata hobi ini sangat mengasyikan,karena banyak teman teman dari berbagai negara.Apalagi pada waktu itu.,amat jarang ada wanita yang ikut aktif di Amatir  Radio,terutama di Indonesia.Dalam waktu singkat,saya menjadi populer di dunia international Amatir Radio. Karena bagi para Amatir Radio di seluruh dunia,merasa sangat senang,bila mendapatkan kartu dari :"YL Station" dari Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun