Kebiasaan seseorang  curhat pada  teman  dekat atau pada orang tua  sendiri adalah merupakan hal yang sangat umum. Karena setiap orang membutuhkan seseorang, tempat dimana ia dapat menyampaikan beban pikiran dan kegalauan hatinya. Curhat, setidaknya akan membuat kita lega, walaupun tidak berarti dengan curhat,kita akan secara langsung terlepas dari persoalan. Tapi sekurang kurangnya, meringankan beban yang mungkin tidak dapat kita atasi sendiri.
Ketika kita curhat kita tanpa sadar membicarakan tentang kehidupan kita secara utuh dan tanpa ragu-ragu akan akibat dari pembicaraan tersebut. Kalau termpat kita curhat itu adalah orang tua kita sendiri atau teman yang betul-betul peduli akan kita  tidak  masalah. Kadang kala kita curhat pada teman akrab kita yang sudah kita anggap saudara dan kita  kita percayai sepenuhnya. Namun ternyata  disalah gunakan dengan menjadikannya bahan cerita. Segala curahan hati kita  padanyadiceritakan lagi pada orang ketiga, sehingga sering terjadi kekacauan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Perselisihan antara suami isteri
Pernah seorang putri teman saya, sebut saja namanya Laila, cerita pada saya,dia curhat pada teman dekatnya yang kebetulan sekantor di tempat suaminya bekerja. Yang namanya curhat,terkadang lupa kontrol diri, sehingga semua urusan dalam rumah tangga dan urusan pribadi juga ikut diceritakan. Termasuk masalah suaminya sering pulang larut malam. Maksudnya adalah agar beban bathinnya menjadi berkurang
Mungkin saking pedulinya, teman tempat ia sering curhat  tersebut, ingin berbuat baik dengan menasihati sang suami yang adalah teman sekantornya. Akibatnya, bukannya keadaan semakin membaik malahan terjadi salah paham antara suami dan isteri. Justru suaminya merasa sangat marah  dan kecewa terhadap Laila, karena telah menceritakan tentang kehidupan pribadi mereka dengan teman sekantornya. Dan merasa istrinya adalah wanita tidak dapat dipercayai, malahan menjelekkan dirinya. Padahal ia merasa sudah berlaku jujur dan kerja keras demi untuk mengubah nasib keluarga mereka. Hal ini menjadi awal dari petaka yang menimpa rumah tangga mereka.
Pentingnya Saling Pengertian Antara Suami Istri
Dulu sebelum Laila imelahirkan ,ia  juga bekerja Tapi setelah melahirkan Laila berhenti  bekerja. Sehingga suami harus bekerja keras untuk mencukupi biaya hidup dan membayar cicilan rumah yang mereka tempati. Sejak kejadian tersebut diatas,malahan terkadang suaminya tidak pulang kerumah dan berubah menjadi pendiam
Sewaktu Laila  menanyakan pada Boss tempat suami bekerja. Ternyata suami Laila sudah pindah kerja,karena merasa dirinya menjadi bahan gossip ditempat pekerjaannya. Menurut penuturan boss, suaminya pulang malam, karena ikut kerja lembur di pabrik, karena butuh uang untuk membayar angsuran rumah mereka. Ia menyesalkan tindakan Laila,bukannya berterima kasih,malahan telah menjadi penyebab,suaminya jadi bahan gunjingan ditempat kerjanya,sehingga minta pindah kecabang lain.
Alangkah baiknya,bila menghindari diri dari curhat, yang bersifat pribadi. Karena sekali salah tempat, maka akan menjadi petaka dalam rumah tangga. Walaupun Laila sudah minta maaf pada suaminya,namun mempertautkan hati yang terluka, tentu butuh waktu yang panjang. Saya hanya dapat menasihati Laila agar kejadian ini dijadikan pelajaran berharga dan jangan sampai diulang lagi.
Selama lebih dari setengah abad ,kami menikah,tidak pernah sekali juga saya curhat,tentang kehidupan pribadi  kami.Begitu juga suami saya.Kalau ada masalah apapun,kami bicarakan  berdua.Â
Perth, 28 April2018.
Salam saya,
Roselina