Mohon tunggu...
Rosita Sinaga
Rosita Sinaga Mohon Tunggu... Guru - artikelmissrosita.blogspot.com, youtube: https://bit.ly/3nQfGqY

Seorang pendidik dan penulis yang ingin memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mampukah Indonesia Mengaplikasi Sistem Pendidikan Finlandia?

8 Desember 2019   19:41 Diperbarui: 8 Desember 2019   20:07 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sistem pendidikan di Finlandia masih menjadi pembicaraan hangat di dunia pendidikan. Mengingat metode yang dijalankan Finlandia ini  sangatlah unik.

Dunia pendidikan sekarang ini berlomba-lomba berkompetisi dan menekankan pada banyaknya tugas yang dibebankan ke siswa/i supaya menjadi yang tercepat dan terpintar. Namun di Finlandia justru sebaliknya. Mereka memilih melonggarkan beban siswa di sekolah.

Seperti apa sistem pendidikan di Finlandia? 

1.   Di tingkat SD, waktu belajar siswa hanya 4 jam sehari. 

  Hanya 4 jam? Pendek sekali, bukan?!  Coba bandingkan dengan jam belajar anak-anak Indonesia. Jauh berbeda.  Di Finlandia, mereka berpendapat bahwa belajar merupakan proses kematangan berpikir anak. Jadi tidak perlu waktu yang panjang untuk belajar. Yang diperlukan di usia ini adalah bermain, bersosialisasi dengan lingkungan dan bercengkrama dengan keluarga.

Sedangkan di tingkat SMP dan SMA, mereka sudah diarahkan pada minat dan bakat. Mereka boleh memilih kelas dan hanya masuk pada mata pelajaran pilihan saja. Menyenangkan,bukan? 

2. Tidak ada PR

Siapa yang tidak senang kalau ke sekolah tidak diberikan PR? Ya, di Finlandia, siswa tidak diberikan PR. Kalau pun ada, sangat sedikit sekali. Seiring dengan tidak adanya PR, sistem peringkat atau ranking tidak berlaku di sana. Siswa sangat happy dan tidak tertekan dengan beban akademis.

3. Tidak ada sekolah unggulan

Di Finlandia, semua biaya sekolah gratis dan tidak mengenal sekolah unggulan apalagi akselerasi seperti halnya di Indonesia. Siswa tidak dibebani dengan pekerjaan rumah (PR) dan tidak menciptakan sistem kompetisi. Mereka lebih diarahkan kepada minat dan bakat yang dapat dikembangkan di kemudian hari. 

 4. Ujian Nasional hanya diberikan saat di kelas 12.

Ya, ujian nasional diberikan di kelas 12 karena dianggap pada masa itulah siswa sudah siap untuk diuji.   Ujian nasional tidak diberlakukan di tingkat SD maupun SMP. Tingkatan ini dianggap sebagai masa di mana anak-anak hanya fokus pada pendidikan karakter dan bersosialisasi dengan lingkungan. 

Sebagai seorang pendidik, jujur saya merasa iri dengan sistem pendidikan Finlandia yang super duper keren.Sangat menghargai setiap anak dan lebih visioner mempersiapkan masa depan anak dan bangsa. 

Mampukah Indonesia mengaplikasikan pendidikan semacam ini?

Dilihat dari sisi sejarah, keragaman budaya, jumlah penduduk, letak geografis, Indonesia dan Finlandia sangatlah jauh berbeda.Tidak mudah mengubah sistem pendidikan Indonesia yang sudah berakar sejak dahulu kala menjadi seperti Finlandia. 

Terlalu banyak birokrasi di pemerintah, terlalu banyak korupsi di bidang pendidikan yang membuat pendidikan kita tidak maju-maju, terlalu banyak campur tangan dari banyak pihak. 

Harapan saya, Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim mampu mengubah sistem pendidikan kita ini. Setidaknya meniru sedikit sistem pendidikan Finlandia seperti: 

1. Menghapus ujian nasional di tingkat SD dan SMP. 

2.Mengurangi beban belajar siswa dan menekankan pada pendidikan karakter. 

3.Mengarahkan bakat dan minat siswa sejak dari SMP (kelas 7) untuk mengurangi pengangguran di tingkat sarjana. 

4. Memfasilitasi guru untuk mengembangkan kemampuan teknologi, mengingat masih banyak guru di Indonesia yang gaptek. 

Sistem pendidikan Indonesia pada kenyataannya belum seperti yang diharapkan, namun harapan pembaharuan tidak akan pernah sirna. Terus berharap agar muncul orang-orang muda di Indonesia yang benar-benar punya passion di bidang pendidikan yang mau dan mampu mengubah sistem pendidikan kita dan kelak pasti akan mengubah nasib bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun