Ya, ujian nasional diberikan di kelas 12 karena dianggap pada masa itulah siswa sudah siap untuk diuji. Â Ujian nasional tidak diberlakukan di tingkat SD maupun SMP. Tingkatan ini dianggap sebagai masa di mana anak-anak hanya fokus pada pendidikan karakter dan bersosialisasi dengan lingkungan.Â
Sebagai seorang pendidik, jujur saya merasa iri dengan sistem pendidikan Finlandia yang super duper keren.Sangat menghargai setiap anak dan lebih visioner mempersiapkan masa depan anak dan bangsa.Â
Mampukah Indonesia mengaplikasikan pendidikan semacam ini?
Dilihat dari sisi sejarah, keragaman budaya, jumlah penduduk, letak geografis, Indonesia dan Finlandia sangatlah jauh berbeda.Tidak mudah mengubah sistem pendidikan Indonesia yang sudah berakar sejak dahulu kala menjadi seperti Finlandia.Â
Terlalu banyak birokrasi di pemerintah, terlalu banyak korupsi di bidang pendidikan yang membuat pendidikan kita tidak maju-maju, terlalu banyak campur tangan dari banyak pihak.Â
Harapan saya, Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim mampu mengubah sistem pendidikan kita ini. Setidaknya meniru sedikit sistem pendidikan Finlandia seperti:Â
1. Menghapus ujian nasional di tingkat SD dan SMP.Â
2.Mengurangi beban belajar siswa dan menekankan pada pendidikan karakter.Â
3.Mengarahkan bakat dan minat siswa sejak dari SMP (kelas 7) untuk mengurangi pengangguran di tingkat sarjana.Â
4. Memfasilitasi guru untuk mengembangkan kemampuan teknologi, mengingat masih banyak guru di Indonesia yang gaptek.Â
Sistem pendidikan Indonesia pada kenyataannya belum seperti yang diharapkan, namun harapan pembaharuan tidak akan pernah sirna. Terus berharap agar muncul orang-orang muda di Indonesia yang benar-benar punya passion di bidang pendidikan yang mau dan mampu mengubah sistem pendidikan kita dan kelak pasti akan mengubah nasib bangsa.