Mohon tunggu...
Roni Toxid
Roni Toxid Mohon Tunggu... pegawai negeri -

me myself and my alter ego called art

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Cerita tentang Anjing dan Manusia

9 November 2017   09:05 Diperbarui: 9 November 2017   09:28 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan Pinggir Agak Tengah :

GAGAK

Jadi gini.

Cuma cerita kenapa saya menyukai hewan anjing.

Iya, karena keluarga kami pernah sekali punya anjing dan bagiku dia satu satunya hewan piaraan kami yg paling berkesan.

Seekor anjing lokal berwarna hitam pekat, yang kami kasih nama : Gagak.

Hitam dan gagah. Sungguh. Mirip gambar ini.

Saat itu awal 90an.

Era dimana ajaran Islam (menurutku) belum 'seketat' sekarang.

Era dimana ga ada debat ngucapin Natal haram atau enggak.

Era dimana mbah mbah sepuh nongkrong di mushola selepas maghrib sambil ngerokok tanpa ribut rokok itu boleh, mubah, atau haram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun