Mohon tunggu...
Roni Resky Pauji
Roni Resky Pauji Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Alumni Program Vokasi-Akuntansi Universitas Indonesia (UI) 2016. Volunteer at WikiDPR.org, Owner Online Shop ronskyone.goodstore.id Tulisan ku sederhana, hanya ingin berbagi cinta dalam sederet kata.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ridwan Kamil Bukan Si Jago Kandang

31 Januari 2016   12:13 Diperbarui: 31 Januari 2016   15:27 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ridwan Kamil Raih Penghargaan Wali Kota Terbaik Se- Indonesia (sumber: bandungnewsphoto.com"][/caption]Beberapa hari ini sedang ramai dibahas bursa bakal calon Gubernur Jakarta. Beberapa waktu lalu muncul hasil dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang menyebutkan bahwa Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama tak punya lawan sebanding dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan digelar 2017 mendatang. Ahok unggul dengan perolehan dukungan 94 persen. Pada posisi kedua ada Tantowi Yahya (81 persen), Ridwan Kamil (71,25 persen), dan Abraham Lunggana (64,5 persen).

Ridwan Kamil sekarang menjadi sorotan apakah akan maju atau tidak. Namun, banyak masyarakat (terutama pendukung Ahok) menginginkan Ridwan Kamil tetap di Bandung. Alasannya adalah warga Bandung lebih membutuhkannya ketimbang Jakarta. Kemudian dia digadang-gadang menjadi gubernur Jawa Barat selanjutnya. Ini memang tidak salah. Masyarakat Bandung berhak menuntut RK untuk tetap di Bandung. Tetapi apabila yang meminta adalah Pendukung Ahok yang notobene adalah (sebagian) warga Jakarta, ini jelas salah, salah besar karena menghalangi hak politik Ridwan Kamil.

Di Kompasiana ini juga demikian, sebagian kompasianer meminta Ridwan Kamil untuk tetap di Bandung atau kemudian menjadi gubernur Jawa Barat. Bahkan ada yang sampai membuat tulisan yang meminta kapada Presiden Jokowi agar RK jangan dijadikan pemimpin Jakarta. Lagi-lagi sebuah pembatasan hak politik. Jelas Presiden Jokowi tidak memiliki wewenang apa pun untuk tidak menjadikan Ridwan Kamil sebagai pemimpin Jakarta, semua itu ada di tangan warga Jakarta, bukan di Jokowi.

Bukan Jago Kandang

Ridwan Kamil, dengan sapaan akrab Kang Emil, adalah seorang wali kota Bandung untuk tahun 2013-2018 di mana dia diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra. Dia adalah salah satu wali kota berprestasi di Indonesia yang berhasil membuat pembangun Bandung dengan konsep menarik, yaitu pembangun Bandung Kota Tekonopolis dan pembangunan taman dengan desain dan konsep yang unik.

Menarik apabila Ridwan Kamil maju menjadi gubernur DKI Jakarta sebagai pesaing Ahok yang telah mengumpulkan hampir 1 Juta KTP untuk menjadi calon gubernur independen melalui Teman Ahok. Meskipun survei yang dilakukan CSIS menyatakan Ahok unggul jauh dibandingkan Ridwan Kamil sekarang, itu juga belum menjamin bahwa Ahok akan mudah memenangi/terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Melihat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beberapa waktu lalu menerima penghargaan sebagai wali kota terbaik bersama 9 wali kota terbaik se-Indonesia karena dianggap mampu memberikan inspirasi dan semangat untuk terus berkarya dan berprestasi bagi bangsa, tentu sangat menarik jika dia menjadi gubernur Jakarta yang membawa perubahan dan kesantunan dalam memimpin. Meskipun Ahok melakukan pembangunan yang signifikan, masih banyak yang harus dibenahi mulai dari pemrov DKI Jakarta yang mendapat CC (cukup Memadai) dari Kementerian PAN-RB dan lain sebagainya. Bandung juga, masih banyak yang harus dibenahi untuk menjadi “Bandung Juara”.

Namun, lebih dari itu, persaingan antara Ahok dan Ridwan Kamil akan semakin menarik, khususnya melihat Ridwan Kamil nantinya yang kembali diusung oleh PKS dan Gerindra sama seperti saat pemilihan wali kota Bandung sebelumnya. Banyak yang beranggapan bahwa dia lebih baik di Bandung atau Jabar ketimbang di Jakarta. Tapi untuk seorang Ridwan Kamil butuh keberanian untuk maju di Jakarta.

Sebagai seorang pemimpin, dituntut untuk Tidak Jago Kandang. Itulah yang harus dilakukan Ridwan Kamil ke depannya bahwa untuk menjadi pemimpin yang sebenarnya bukan cuma keberanian di daerah yang sudah dipahami, tetapi harus punya banyak pengalaman, pengetahuan soal daerah lain atau daerah yang keberagamannya tinggi seperti Jakarta. Saya berpikir bahwa seorang pemimpin itu harus naik level.

Apabila dia terus di Bandung atau Jawa Barat, sangat minim pengalamannya untuk menjadi seorang pemimpin yang berjiwa tangguh terhadap segala macam tantangan seperti perbedaan budaya yang beragam, tingkat kekayan dan kondisi ekonomi yang jomplang serta kepentingan berbagai pihak yang hanya ada di DKI Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia.

Pemimpin Ideal: Usia 40-60

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun