Pagi itu seperti biasa sebelum ke kantor, saya mengecek DM Instagram saya, dan ada sebuah DM Instagram dari sekian banyak yang bikin saya penasaran, itu pertanyaan soal sepatu.Â
Mungkin dia tahu kalau saya termasuk addict dengan satu, dua merek sepatu, dan dalam dua tahun terakhir memang banyak mengoleksi sepatu yang aneh-aneh maupun gambarnya.
Dia mengirimkan foto sebuah postingan sepatu. Lalu seorang teman saya ini kemudian bertanya: "Cok, aku nak nanya ni, kira-kira menurut kau, sepatu kayak gini seharga 50 juta. Masuk akal tidak ya?", disertai dengan emoticon nangis nya.
Saya buka foto itu. Saya zoom. Saya perhatikan baik-baik. Mereknya memang terkenal, store resminya ada di hampir seluruh Indonesia kecuali Pontianak. Wkwkwkwk. Sudah terkenal juga di seluruh dunia, tapi bukan juga sepatu-sepatu mainstream yang dijual di pasaran.
Ketika melihat foto postingan itu saya hanya membalas : "Wkwkwkwk..."
Yang bertanya ini dengan saya benar-benar penasaran. Kita semua tahu masa pandemi sekarang ini benar-benar banyak menimbulkan tren baru di berbagai kalangan, mulai dari tanaman, makanan, sepeda, dan tak ketinggalan sepatu. Walau mungkin saja ini hanya bersifat sesaat dan kencenderungannya bukan untuk tren yang lebih panjang.
Sesudah membalas demikian, saya diberondong lagi dengan beberapa pertanyaan, dia bertanya, apa yang bikin ini begitu mahal?. Atau jangan-jangan aslinya tidak semahal itu.Â
Jangan-jangan yang punya hanya sekadar menyombongkan diri dan berbohong kepada aku. Atau jangan-jangan, yang punya, yang malah dibohongi oleh yang jual sepatu itu.
Saya menjawab lagi, dengan sedikit berpikir: "Orang yang punya duit kan belum tentu pintar"
Sebenarnya kalau jika sebagian bertanya apakah saya ahli soal ini, sehingga saya berani menjelaskan, Â ini karena saya cukup familiar dengan salah satu merek sepatu ini, saya sudah mengikuti tren dan merek sepatu ini bahkan mungkin dari 8 tahun yang lalu dari masa saya SMA.Â