Mohon tunggu...
Ronald Sutanto So
Ronald Sutanto So Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

saya adalah seorang wiraswasta yang gemar membaca, menulis, dan mengamati alur kehidupan, serta merenungkan fenomena fenomena kehidupan yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bedah Buku Fenomenal Who Moved My Cheese

20 Juni 2022   23:30 Diperbarui: 20 Juni 2022   23:42 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo sahabat kompasiana, di artikel ini saya ingin membahas sebuah buku menarik berjudul Who Moved My Cheese karya Dr. Spencer Johnson yang memiliki pesan moral mendalam mengenai tata cara yang sangat jitu untuk tetap survive dalam perubahan.

Dikisahkan di dalam sebuah labirin hiduplah 4 karakter, dua diantaranya adalah manusia bernama Hem dan Haw, sementara dua lagi adalah tikus bernama Sniff dan Scurry, setiap pagi mereka berempat berlari dari satu lokasi ke lokasi yang lain untuk mencari tempat penyimpanan keju di dalam labirin itu. Hingga suatu waktu, mereka berempat berhasil menemukan lokasi tersebut dan mulai menikmati hasil kerja keras mereka. 

https://miro.medium.com
https://miro.medium.com

Hem dan Haw terlena untuk terus bersantai dan menikmati jerih payah mereka. Sementara Sniff dan Scurry memperhatikan bahwa persediaan keju di tempat itu semakin hari semakin menipis dan mulai berusaha untuk kembali berlari mencari lokasi persediaan keju yang baru di tempat yang lain, 

sementara Hem dan Haw yang baru tiba menemukan bahwa lokasi itu telah kosong, tidak ada lagi keju. Mereka pun mulai komplain dan menunggu sebuah keajaiban terjadi. Di sisi lain, Sniff dan Scurry terus bergerak untuk mencari dari satu lokasi ke lokasi yang lain, demi menemukan lokasi keju yang baru. Hingga Sniff dan Scurry menemukan lokasi persediaan keju yang baru.

Hem dan Haw masih di lokasi yang sama memikirkan dan berusaha mencari informasi mengenai apa yang terjadi pada keju-keju di tempat itu. Mengapa keju-keju itu menghilang. Haw pun mulai membayangkan keju-keju itu dan mengajak Hem untuk pergi bersama mencari keju di lokasi yang baru. 

Tetapi ajakan itu langsung ditolak oleh Hem dengan berbagai alasan, seperti di luar sana berbahaya, tidak menentu, dan ia telah merasa nyaman di tempat itu. Haw yang awalnya mengikuti saran Hem, pada akhirnya meninggalkan Hem dan berusaha untuk keluar dari zona nyaman demi menemukan lokasi keju yang baru. 

Haw pun menuliskan sebuah kalimat di tembok "apa yang akan saya lakukan bila saya tidak takut?". Setelah itu, ia pun mulai berkelana ke sana kemari, jatuh dan bangun, hingga ia mulai berpengalaman dalam menghadapi setiap situasi yang tidak pasti dan penuh jebakan di dalam labirin itu.  Ia pun menikmati setiap momen jatuh, bangun, dan kesasar di labirin itu. 

Ia terus memikirkan keju-keju itu sebagai sumber motivasi dan semangat untuk terus melangkah. Hingga ia menemukan sebuah lokasi keju, tetapi lokasi itu hanya tinggal menyisakan keju-keju kecil saja, tetapi di tempat itu ia menemukan sebuah harapan, bahwa keju-keju yang besar itu dapat ia temukan.

Haw terus mencari lokasi keju yang baru dengan gigih, ia pun menuliskan beberapa tanda-tanda petunjuk di tembok dan di lantai, untuk meminimalkan risiko kesasar. Hingga pada akhirnya, ia dengan sangat bahagia menemukan lokasi keju yang berlimpah ruah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun