Mohon tunggu...
Romi Susanto
Romi Susanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semurah Itukah Nyawaku?

3 Juli 2017   09:55 Diperbarui: 3 Juli 2017   10:01 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kata bejat mungkin pantas untuk di curahkan kepada pemuda ini. Pasalnya nyawa tantenya dia renggut dikarenkana tidak diberikan uang. Semakin hari manusia yang hidup di Indonesia semakin ngawur yang dimana manusia disini tiadak memandang siapa saja yang terpenting jika ambisinya di halangi maka nyawa akan melayang.

Manusia adalah makhluk sosial yang secoara harpiah hidup berkelompok. Kehidupan manusia di bumi di mulai dari zaman nabi Adam A.S manusia pertama yang lahir di dunia bersama istrinya tidak dengan teori Darwin. Manusia pertama ini mempunyai 4 orang anak yang kemudian berkembang biak lambat laun menjadi sekumpulan manusia pada saat sekarang ini yang membuat manusia semakin banyak dan hidup berkelompok dan saling menjaga dan menghormati satu dengan lainnya.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi manusia selalu melakukan perbedaan pendapat yang melahirkan perselisihan diantara manusia yang satu dengan yang lainnya. Dewasa ini perselisihan mengenai pendapat manusia dan kebebasan manusia harus di batasi sehingga tidak melanggar hak-hak orang lain. Maka pemerintah di seluruh dunia bersepakat bahwa harus adanya Hak Asasi Manusia (HAM) yang dimana memberikan kebebasan dan perlindungan terhadap individu namun dengan tidak melanggar hak yang dimiliki manusia lain.

Dengan di bentuknya suatu aturan yang mengikat manusia dengan demikian diharapkan tidak melanggar bahkan mengganggu hak orang lain. Pada dewasa ini kita ketahui bahwa bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa manusia sering terjadi perselisihan dalam berpendapat bahkan hal-hal sepelepun mendatangkan pertengkaran antar individu dengan individu dan individu dengan kelompok yang membuat manusia terkadang dalam perselisihannya membunuh individu yang dianggap menghalagi jalan mereka. 

Nasib nahaspun dialami oleh seorang wanita yang telah lansia yang di bunuh keponakannya sendiri di lansir gara-gara uang yang tidak korban berikan kepada pelaku berikut dibawah ini beritanya:

Liputan 6. Entah apa yang ada di benak seorang pemuda di Palu, Sulawesi Tengah ini hingga nekat menganiaya tantenya sendiri sampai tewas. Pembunuhan itu terjadi di Kalikoa RT 01/RW 07 Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Palu, Minggu (9/2/2014) sekitar pukul 19.30 Wita.

 Belum diketahui pasti apa motif pembunuhan tersebut. Namun pihak kepolisian menduga, pelaku yang diketahui berinisial N alias A (27) itu tega membunuh karena kesal tidak diberikan uang oleh korban, Hj Hajo (80).

 Kanit Reskrim Polsek Palu Barat, Ipda Khalid menerangkan, korban pertama kali ditemukan tewas oleh cucunya, Aras. dia menemukan sang nenek sudah tergeletak di kamar mandi rumah korban.

 "Saat mencari di dalam rumah, Aras kaget melihat neneknya berlumuran darah di dalam kamar mandi. Saat itu, Aras langsung memanggil warga sekitar untuk membantunya membawa ke rumah sakit," kata Khalid kepada Liputan6.com di lokasi kejadian.

 Menurut Khalid, sekitar pukul 18.00 Wita, seorang saksi mata sempat mendengar suara adu mulut antara pelaku dan korban dari dalam rumah korban. Adu mulut itu berlangsung cukup lama.

 Tak berselang lama usai adu mulut itu, pelaku N terlihat bergegas keluar dari rumah korban. "Setelah pelaku keluar, Aras masuk dan menemukan Hj Hajo sudah belumuran darah dengan 2 luka menganga di bagian belakang kepala," kata Khalid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun