Sumber foto: kompas.com
Masa itu, Minggu 26 Desember 2004 tentang kakek yang sedang ngopi dipagi itu.Teringat diwaktu itu tiba disaat goncangan dahsyat yang terasa di Gampong Kuala Tadu membuat kakek merasa terkejut dan merasa aneh.
Gempa itu yang menghancurkan wilayah Aceh secara porak poranda. Karena sewaktu itu efek dari gempa tidak diketahui akan terjadinya Tsunami.
Adapun kakek mendengar dari masyarakat tetangga yang mengatakan:
"Cepat lari air laut sudah naik, cepat lari dan segera cari tempat berlindung tertinggi".
Setelah itu kakek pun berlari dan menaiki atap mesjid, dan saat terharu pun datang, disaat kakek menyelamatkan ketiga anaknya yang berhasil selamat hanya dua.
Yang ketiga karna air laut yang kencang membuat kakek merelakan salah satu putrinya karena memang kala itu tidak bisa diselamatkan lagi.
Dan hari itu menjadi sesuatu yang sangat pilu dan duka yang trauma, hal ini membuat keiklasan kakek harus benar benar dalam sabar dan tabah.
Tsunami aceh bukti Tuhan Maha Berkehendak. Hal inilah yang membuat kakek lebih bersabar dan kuat dalam menerima cobaan.