Walaupun ditengah pemukiman penduduk, keberadaan TK ABA ini gaungnya sampai di kampung sebelah(Joyodiningratan, Kratonan Timur, Kartopuran, dst).Â
Anak-anak dikampung tersebut beramai-ramai mendaftarkan diri. Janganlah heran atau kaget bila celoteh-celoteh kecil, jerit canda tawa serta lantunan ayat-ayat Al-Quran bergema, menelusup di pagi hari diantara denyut kehidupan masyarakat setempat, yang secara tidak langsung bagian dari syiar Islam.
Sarana dan prasarana lumayan lengkap. Cuma berjalannya waktu, beberapa diantaranya harus mengalami perbaikan serta pergantian.
Kelindan masa mengusung beberapa sosok menjadi kepala sekolah di TK ABA. Ibu Markamah merupakan kepala sekolah pertama. Selanjutnya estafet kepemimpinan jatuh pada Ibu Tien, Ibu Katmini, Ibu Umi Salamah. Dan sekarang jabatan kepala sekolah dipegang oleh Ibu Sri Mulyani SPd(2021-2024). [**]
Catatan kecil:
* Penulisan sejarah Taman Kanak-Kanak 'Aisyiyah Bustanul Athfal berangkat dari surat edaran Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kota Surakarta, tentang pendataan dan penertiban amal usaha pimpinan.
Permintaan tersebut cukup membuat pengurus terperangah. Bagaimana tidak, budaya menulis story belum menjadi kebiasaan para pengurus terdahulu.Â
Demi memenuhi permintaan tersebut, seorang pengurus TK yang notabene orang asli kampung tersebut berburu data dan memutar kembali impresi masa kecilnya-karena orangtuanya bagian dari sejarah lembaga didik itu. Kendalanya, beberapa orang yang dianggap mengetahui cikal bakal TK secara terperinci telah meninggal dunia.
* Saya teringat qoute Pramoedya Ananta Toer, "Menulislah. Kalau kamu tidak menulis, kamu akan ditinggalkan sejarah".
Qoute diatas berasa manfaat ketika dalam posisi begini.