Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Singkat Berdirinya TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal 39 Kratonan Surakarta

28 Februari 2022   10:20 Diperbarui: 28 Februari 2022   10:23 1841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Walaupun ditengah pemukiman penduduk, keberadaan TK ABA ini gaungnya sampai di kampung sebelah(Joyodiningratan, Kratonan Timur, Kartopuran, dst). 

Anak-anak dikampung tersebut beramai-ramai mendaftarkan diri. Janganlah heran atau kaget bila celoteh-celoteh kecil, jerit canda tawa serta lantunan ayat-ayat Al-Quran bergema, menelusup di pagi hari diantara denyut kehidupan masyarakat setempat, yang secara tidak langsung bagian dari syiar Islam.

Sarana dan prasarana lumayan lengkap. Cuma berjalannya waktu, beberapa diantaranya harus mengalami perbaikan serta pergantian.

Kelindan masa mengusung beberapa sosok menjadi kepala sekolah di TK ABA. Ibu Markamah merupakan kepala sekolah pertama. Selanjutnya estafet kepemimpinan jatuh pada Ibu Tien, Ibu Katmini, Ibu Umi Salamah. Dan sekarang jabatan kepala sekolah dipegang oleh Ibu Sri Mulyani SPd(2021-2024). [**]

Catatan kecil:

* Penulisan sejarah Taman Kanak-Kanak 'Aisyiyah Bustanul Athfal berangkat dari surat edaran Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kota Surakarta, tentang pendataan dan penertiban amal usaha pimpinan.

Permintaan tersebut cukup membuat pengurus terperangah. Bagaimana tidak, budaya menulis story belum menjadi kebiasaan para pengurus terdahulu. 

Demi memenuhi permintaan tersebut, seorang pengurus TK yang notabene orang asli kampung tersebut berburu data dan memutar kembali impresi masa kecilnya-karena orangtuanya bagian dari sejarah lembaga didik itu. Kendalanya, beberapa orang yang dianggap mengetahui cikal bakal TK secara terperinci telah meninggal dunia.

* Saya teringat qoute Pramoedya Ananta Toer, "Menulislah. Kalau kamu tidak menulis, kamu akan ditinggalkan sejarah".

Qoute diatas berasa manfaat ketika dalam posisi begini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun