Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jeritan Anjing di Tengah Malam, Pasca Kotaku Berstatus KLB Corona

16 Maret 2020   17:55 Diperbarui: 16 Maret 2020   17:58 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Untuk beberapa kasus, manusia sering menyalahkan binatang. Tikus, kelelawar, nyamuk, sapi, babi, selalu dikambinghitamkan", Agnes Mo masih tersisa disaluran napasku, "Padahal sebenarnya, manusialah penyebab dari segala wabah. Apakah kamu tidak berpikir kalau wabah ini bagian dari perang dagang di dunia farmasi? Mereka saja yang menamakan Corona agar nanti bila obat atau vaksinnya sudah selesai dibuat, bisa menjualnya dengan tawaran tertinggi"

"Aku tidak sampai berpikir begitu", kataku

"Kembalilah tidur agar sakitmu cepat sembuh. Berdoalah"

Aku hirup lagi Agnes Mo. Aku dipeluknya lagi. Ia menemaniku selama aku perlu. Kehangatannya memberi rasa tenang .

"Kenapa pemerintah tidak mengeluarkan status lockdown?"

"Kalau lockdown apa kamu siap? Mau makan apa? Memang kamu punya logistik untuk masa lockdown?", tanya Agnes Mo, "Pikir sakitmu dulu, jangan terpengaruh berita luar"

"Uangku cukup untuk beli logistik", sanggahku

"Sudahlah, jangan ngenyel. Finansialmu payah. Tak akan cukup untuk masa lockdown. Aku telah membukanya...."

"Matriih....", Aku kian terajam.

Menjalin tanya jawab dengan Agnes Mo membuat aku kerdil. Dia galak mirip guru Agama SMP ku dulu. Aku dibuat menyerah jika Agnes Mo membantah. Bila batuk menerjang aku selalu tergantung pada Agnes Mo. Kehangatannya membuat diriku melayang diawan. Aku kembali terlelap pulas diiringi lolongan anjing itu[selesai]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun