Mohon tunggu...
Romanavril Setiawan
Romanavril Setiawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah siswa SMK Negeri 7 Semarang, saya suka bermain games dan hobi saya adalah bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontrol Logika Terprogram

28 September 2023   17:00 Diperbarui: 28 September 2023   17:45 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kontrol Logika Terprogram

Kontrol Logika Terprogram atau biasa disebut PLC (Programmable Logic Control ) merupakan suatu mikroprosesor yang biasa digunakan oleh otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan di suatu pabrik. Kontrol Logika Terprogram ini juga banyak di jumpai di jurusan Teknik Mekatronika, dan jurusan ini juga bisa ditemui di Sekolah Menengah Kejuruan serta di beberapa Perguruan Tinggi Nasional/Swasta di Indonesia.

Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control )adalah sistem kontrol otomatis yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Kontrol Logika Terprogram atau PLC  (Programmable Logic Control ) digunakan untuk mengontrol mesin dan proses produksi, serta untuk mengotomatisasi sistem yang lebih kompleks seperti sistem transportasi dan sistem pembangkit listrik. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) terdiri dari unit pemrosesan pusat atau CPU, modul input, modul output, dan modul komunikasi.

Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) pertama kali di perkenalkan pada tahun 1960-an, oleh Richard E. Dick Morley. Richard E. Dick Morley adalah seorang insinyur muda dan baru saja memulai sebuah perusahaan konsultan yang bernama Bedford Associates. Alasan utama perancangan Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) adalah untuk menghilangkan beban ongkos perawatan dan penggantian system kontrol mesin berbasis relay. Sistem kontrol relay menggunakan banyak saklar dan relai untuk mengontrol mesin dan proses produksi. Sistem ini sangat rumit dan sulit untuk diprogram dan dipelihara. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) dirancang untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan sistem kontrol yang lebih efisien dan mudah diprogram.

Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) bekerja dengan mengontrol sinyal input dari sensor dan perangkat lainnya, dan menghasilkan sinyal output untuk mengontrol perangkat seperti motor dan katup. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) menggunakan bahasa pemrograman khusus yang disebut Ladder Logic untuk mengontrol mesin dan proses produksi. Diagram ini terdiri dari serangkaian saklar dan relai yang saling terhubung. Setiap saklar dan relai mewakili fungsi khusus dalam sistem kontrol.

Kontrol Logika Terprogram atau PLC  (Programmable Logic Control ) terdiri dari tiga bagian utama: CPU, modul input, dan modul output. CPU adalah unit pemrosesan pusat yang mengendalikan operasi Kontrol Logika Terprogram atau PLC  (Programmable Logic Control ). Modul input digunakan untuk mengambil sinyal input dari sensor dan perangkat lainnya. Modul output digunakan untuk menghasilkan sinyal output untuk mengontrol perangkat seperti motor dan katup.

Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) juga dapat terhubung ke jaringan komunikasi untuk mengirim dan menerima data dari perangkat lain. Ini memungkinkan Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) untuk berkomunikasi dengan perangkat lain dalam sistem kontrol dan memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengontrol sistem dari jarak jauh.

Keuntungan penggunaan Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ), PLC (Programmable Logic Control ) memiliki banyak keuntungan dalam industri. Beberapa keuntungan utama termasuk:

  • Efisiensi: Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) dapat mengontrol mesin dan proses produksi dengan lebih efisien daripada sistem kontrol relai. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) dapat menghasilkan sinyal output yang lebih cepat dan lebih akurat daripada sistem kontrol relai.
  • Fleksibilitas: Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) dapat diprogram untuk mengontrol berbagai jenis mesin dan proses produksi. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) juga dapat diubah dan ditingkatkan dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan produksi yang berubah.
  • Mudah Dipelihara: Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) lebih mudah dipelihara daripada sistem kontrol relai. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) memiliki sistem pemrograman yang lebih mudah dan lebih intuitif, sehingga memungkinkan teknisi untuk memperbaiki masalah dengan lebih cepat dan efisien.
  • Keamanan: Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) memiliki fitur keamanan yang lebih baik daripada sistem kontrol relai. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) dapat memonitor kondisi mesin dan proses produksi secara real-time, dan dapat mengambil tindakan untuk mencegah kegagalan mesin dan kecelakaan kerja.
  • Kemampuan Komunikasi: Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) dapat terhubung ke jaringan komunikasi untuk mengirim dan menerima data dari perangkat lain. Ini memungkinkan Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) untuk berkomunikasi dengan perangkat lain dalam sistem kontrol dan memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengontrol sistem dari jarak jauh.

Aplikasi PLC (Programmable Logic Control ), PLC (Programmable Logic Control ) digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk:

  • Pembuatan: Kontrol Logika Terporgram atau PLC (Programmable Logic Control ) digunakan untuk mengontrol mesin dan proses produksi dalam industri manufaktur. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) dapat mengontrol mesin seperti mesin pengelasan, mesin penggiling, dan mesin pemotong.
  • Transportasi: Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) digunakan dalam sistem transportasi seperti lift, eskalator, dan sistem pengiriman barang. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) dapat mengontrol sistem transportasi dengan lebih efisien dan dapat memantau kondisi sistem secara real-time.
  • Pembangkit Listrik: Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) digunakan dalam sistem pembangkit listrik untuk mengontrol generator dan sistem distribusi listrik. Kontrol Logika Terprogram atau PLC (Programmable Logic Control ) dapat memantau kondisi sistem secara real-time dan dapat mengambil tindakan untuk mencegah kegagalan sistem.

Kesimpulan dari Kontrol Logika Terprogram atau PLC  (Programmable Logic Control ) adalah sistem kontrol otomatis yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri. PLC  (Programmable Logic Control ) bekerja dengan mengontrol sinyal input dari sensor dan perangkat lainnya, dan menghasilkan sinyal output untuk mengontrol perangkat seperti motor dan katup. PLC  (Programmable Logic Control ) memiliki banyak keuntungan dalam industri, termasuk efisiensi, fleksibilitas, mudah dipelihara, keamanan, dan kemampuan komunikasi. PLC  (Programmable Logic Control ) digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk pembuatan, transportasi, dan pembangkit listrik.

Sumber tulisan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun