Mohon tunggu...
Romaida Panggabean
Romaida Panggabean Mohon Tunggu... Lainnya - NPM 2053034004

Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak dan Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Krisis, Ketersediaan dalam Penanggulangan Air Bersih di Masyarakat.

21 Desember 2020   05:37 Diperbarui: 21 Desember 2020   05:47 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kita tahu bahwa bumi (Global) akan mengalami rotasi bumi, yaitu pergerakan bumi pada porosnya dan bahwa bumi akan selalu berputar mengelilingi matahari. Oleh karena seiring berputarnya bumi pada porosnya hal ini pun dikaitkan oleh seiringnya bumi berputar begitu pula seiringnya perubahan iklim yang selalu berubah-ubah terjadi di setiap negara terkhusus di indonesia sendiri.

Banyak bukti yang menunjukan bahwa iklim telah berubah sejak dahulu, setiap orang akan selalu percaya bahwa iklim akan selalu berubah-ubah setiap tahun bahkan setiap hari dikala manusia beraktivitas kita tidak menyadari kapan iklim itu berubah-ubah.

Perubahan Iklim secara global ini ditandai dengan peningkatan suhu global bumi, yaitu baik suhu di darat, laut, maupun suhu di udara. Dengan meningkatnya perubahan iklim yang selalu berubah-ubah hal ini pun dikaitkan dengan masih krisisnya ketersediaan air bersih di indonesia khususnya masyarakat yang kurang mampu. Pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan masalah pokok mengingat bahwa air merupakan kebutuhan dasar manusia. Perubahan temperatur dan pola curah hujan akibat perubahan iklim akan mempengaruhi siklus hidrologi yang akhirnya berdampak pada pasokan-pasokan dalam ketersediaan air bersih.

Pemenuhan air bersih sebagai kebutuhan dasar manusia, merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh penduduk indonesia terutama masyarakat yang kurang mampu dalam mengusahakan dan membeli air bersih kepada pemerintah indonesia. Dampak dan pengaruh dari perubahan iklim terhadap krisis ketersediaan air bersih merupakan suatu permasalahan yang masih sering terjadi didalam masyarakat, mengingat perubahan iklim merupakan suatu fenomena yang signifikan yang tidak dapat dihindari karena terkait dengan meningkatnya resiko yang harus dihadapi terutama oleh penduduk masyarakat indonesia. Perubahan temperatur dan curah hujan akan merubah sistem hidrologi yang secara langsung dalam berkurangnya air bersih dikarenaka oleh karena iklim yang sama dengan cuaca yang selalu berubah-ubah.

Iklim disuatu tempat dipengaruhi oleh letak lintang, lereng, dan juga ketinggian serta seberapa jauh jarak tempat ke tempat perairan. Karakter iklim dan cuaca di suatu tempat atau daerah ditetapkan berdasarkan kriteria atau probabilitas nilai-nilai satu atau lebih unsur iklim yang terjadi, seperti hujan, suhu, dan juga angin. Perbedaan iklim di suatu tempat tersebut dikarenakan rotasi bumi yang mengelilingi matahari tidak dapat diterima serba sama oleh setiap permukaan bumi.

Dikarenakan oleh perubahan iklim yang sering berubah-ubah dan masih menjadi permasalahan masyarakat hingga saat ini, perubahan iklim yang mempengaruhi siklus hidrologi akan berpengaruh juga terhadap air bersih, karena jika saat suhu dan iklim panas yang terjadi di suatu tempat maka air tersebut akan menjadi kering dikarenakan iklim atau cuaca yang sangat panas sehingga akan membuat air tersebut akan menjadi keruh dan menjadi kuning yang mana air tersebut akan berpotensi membawa penyakit terhadap masyarakat yang memakai air tersebut, sehingga jika kita meminum dan memakai air tersebut akan menyebabkan tenggorokan serta kesehatan didalam tubuh kita akan terpengaruh oleh kuman yang berada didalam air tersebut.

Penyebab krisisnya ketersediaan air bersih oleh karena dampak perubahan iklim menyebabkan berkurangnya ketersediaan air bersih, bahkan pemerintah pun masih belum bisa menyelesaikan permasalahan dalam ketersediaan air bersih.  Bahkan krisis air bersih mengakibatkan masyarakat harus mengeluarkan biaya ekstra dalam memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan air bersih tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melansir selama musim kemarau dimulai bulan datangnya covid-19 yaitu bulan maret-september.

Menurut penelitian WHO, krisis air bersih menimbulkan penyakit antara lain kolera, hepatitis, polymearitis, tifus, malaria, dan penyakit cacingan, dengan pentingnya peran air dalam berbagai sisi kehidupan. Di lansir pada UUD No.11 tahun 2005 tentang pengesahan International Convenant on Economic, Social and Cultural Reights, maka pemerintah indonesia berkewajiban untuk melindungi, serta memenuhi hak atas air bersih di seluruh masyarakat yang dikarenakan oleh perubahan iklim yang berubah-ubah sehingga masyarakat kekurangan dan harus membeli air bersih tersebut sedangkan perekonomian masyarakat yang terbilang sangat rendah di indonesia.

Adapun upaya penanggulangan air bersih, yaitu :

  • Teknologi dalam penyediaan sanitasi dan air bersih perlu dikembangkan.Teknologi didalam perindustrian indonesia perlu ditingkatkan agar lebih mudah dalam mengakses air bersih untuk masyarakat, diperlukan pula teknologi yang canggih untuk memantau kapan terjadinya perubahan iklim dan cuaca terjadi agar tidak mempengaruhi siklus hidrologi bagi masyarakat yang kurang dalam ketersediaan air bersih.
  • Di perlukan pengkajian dalam PDAM, Pengkajian dalam PDAM adalah agar pemerintah dapat memantau, memeriksa, dan menyediakan air bersih yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dengan mengkaji terjadinya curah hujan relatif baik karena akan menghasilkan air yang bersih bagi masyarakat.
  • Membuat Sumur Gali Tradisional, Masyarakat harus mengatisipasi dalam perubahan iklim yang bisa saja berubah-ubah sewaktunya bisa saja menjadi iklim kemarau dan cuaca panas sehingga membuat air bersih yang bisa kita dapatkan sewaktu-waktu kering dan habis, maka sehingga masyarakat bisa menikmati dan merasakan air bersih dengan membuat sumur gali bersama-sama dengan itu masyarakat tidak akan merasakan kekeringan dan kekurangan air bersih dikarenakan oleh perubahan iklim selama membuat sumur gali bersama-sama. Maka dari itu perubahan iklim yang selalu berubah-ubah akan mempengaruhi aktivitas manusia terutama dalam mendapatkan air bersih, kita tidak bisa menentukan atau memprediksi kapan musim hujan datang dan kapan musim kemarau juga akan datang dan sehingga kita harus selalu mengantisipasi perubahan iklim yang berubah-ubah agar tidak mempengaruhi kita dalam mendapatkan ketersediaan air bersih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun