Mohon tunggu...
Romadhoni Octario Saputra
Romadhoni Octario Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa universitas Pandanaran NIM EA2510025,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sam Poo Kong: Napak Tilas Laksamana Cheng Ho, Simbol Akulturasi di Kota Semarang

6 Oktober 2025   18:26 Diperbarui: 6 Oktober 2025   18:24 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

images-9-68e3a3dac925c437c81a8f22.jpeg
images-9-68e3a3dac925c437c81a8f22.jpeg
Klenteng Utama (Sam Poo Kong): Tempat pemujaan utama yang di dalamnya terdapat patung besar Laksamana Cheng Ho. Gedung ini dihiasi relief batu yang menceritakan perjalanan ekspedisi maritim Cheng Ho selama 30 tahun.

Klenteng Kyai Juru Mudi: Berisi makam Wang Jing Hong (Kyai Juru Mudi), tempat yang sering diziarahi oleh mereka yang memohon berkah, terutama kesuksesan dalam berbisnis.

Klenteng Dewa Bumi (Tho Tee Kong): Tempat ibadah untuk bersyukur atas rahmat kekayaan dan kesuburan bumi.

Klenteng Kyai Jangkar: Konon, di lokasi ini disimpan jangkar kapal Cheng Ho.

Klenteng Kyai & Nyai Tumpeng: Tempat untuk memohon berkah dan menempa diri secara spiritual.

Gambar Sam Poo Kong
Gambar Sam Poo Kong

Sam Poo Kong sebagai Simbol Toleransi

Meskipun secara fungsi Sam Poo Kong adalah tempat ibadah bagi umat Tridharma (Konghucu, Taoisme, dan Buddhisme) untuk menghormati leluhur dan tokoh dewa yang didewakan, keberadaannya menyimpan nilai toleransi yang mendalam.

Laksamana Cheng Ho sendiri adalah seorang Muslim yang berlayar dengan misi persahabatan, bukan penaklukan. Penghormatan yang diberikan oleh masyarakat Tionghoa dan Jawa kepadanya melampaui batas-batas agama. Banyak masyarakat, dari berbagai latar belakang keyakinan, datang ke Sam Poo Kong untuk berziarah atau sekadar berwisata, menjadikannya bukti nyata bahwa pluralitas budaya dan kepercayaan dapat hidup berdampingan di Semarang.

Setiap tahun, perayaan Festival Cheng Ho yang menampilkan arak-arakan patung dari Klenteng Tay Kak Sie ke Sam Poo Kong menjadi agenda budaya yang selalu dinantikan, merayakan sejarah persahabatan dua bangsa yang telah terjalin selama berabad-abad. Sam Poo Kong, dengan keindahan arsitektur dan kekayaan sejarahnya, adalah warisan yang tak ternilai bagi Indonesia.

Wawancara :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun