Sebelum agama Islam masuk, Asia Tenggara sudah menjadi pusat perdagangan yang sangat sibuk. Lokasinya yang strategis di jalur perdagangan antara India dan Cina membuat daerah ini menjadi tempat singgah yang penting bagi para pedagang dari berbagai negara. Dalam situasi ini, pertemuan antara masyarakat setempat dengan para pedagang Muslim menjadi awal dari penyebaran agama Islam.
Islam sendiri mulai muncul di Jazirah Arab pada abad ke-7 Masehi dan berkembang pesat pada masa Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah. Seiring berkembangnya jaringan perdagangan Islam, para pedagang dari Arab, Persia, dan India mulai menjelajahi wilayah timur, termasuk Asia Tenggara. Dari sinilah, Islam mulai berakar di kawasan ini.
JALUR MASUKNYA ISLAMÂ
Pertumbuhan populasi memiliki beberapa teori mengenai jalur masuknya Islam ke Asia Tenggara, di antaranya teori Arab, teori Gujarat (India), dan teori Persia.
Teori Arab
Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Asia Tenggara langsung dari Arab, khususnya dari Yaman atau Hadramaut. Para pedagang Arab telah berlayar ke Nusantara sejak abad ke-7 Masehi, membawa ajaran Islam bersamaan dengan kegiatan ekonomi mereka. Bukti yang mendukung teori ini antara lain catatan-catatan Tiongkok yang menyebut adanya komunitas Muslim di pesisir Sumatra pada abad ke-7 hingga ke-8 M.
Teori Gujarat (India)
Teori ini diajukan oleh para ahli sejarah dari Barat seperti Snouck Hurgronje. Menurut teori tersebut, agama Islam masuk ke wilayah Asia Tenggara melalui daerah Gujarat di India. Pada masa itu, Gujarat menjadi pusat perdagangan dan juga tempat penyebaran agama Islam di kawasan Samudra Hindia. Hubungan dagang antara para pedagang dari Gujarat dengan wilayah Asia Tenggara sangat kuat, sehingga memungkinkan proses penyebaran Islam melalui jalur tersebut.
Teori Persia
Teori Persia menyatakan bahwa Islam masuk ke Asia Tenggara melalui para ulama dan pedagang dari Persia (Iran). Hal ini didukung oleh kecocokan tradisi keagamaan dan budaya antara masyarakat Muslim di Asia Tenggara dengan Persia, seperti tradisi memperingati hari 10 Muharram (Asyura) dan beberapa istilah keagamaan yang berasal dari bahasa Persia..
Secara umum, tiga teori tersebut mungkin semuanya benar dalam konteks masing-masing. Islam tidak masuk ke Indonesia melalui jalur yang sama, melainkan lewat beberapa jalur perdagangan dan pengajian yang saling terhubung sepanjang Samudra Hindia.