Mohon tunggu...
rojirahmatillah
rojirahmatillah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang memiliki hobi sharing dan diskusi ,salah satu nya ada di kompasiana ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kualitas Software Requirement Specification (SRS) Untuk Keberhasilan Proyek Rekayasa Perangkat Lunak

8 Maret 2025   15:43 Diperbarui: 8 Maret 2025   15:43 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : www.chatgpr.com

Kelengkapan (Completeness): SRS harus mencakup semua kebutuhan fungsional dan non-fungsional secara rinci. Setiap fitur yang dibutuhkan harus dijelaskan dengan spesifik, termasuk alur kerja, skenario penggunaan, dan batasan sistem.

  • Konsistensi (Consistency): Tidak boleh ada kontradiksi dalam spesifikasi. Misalnya, jika dalam satu bagian disebutkan bahwa sistem harus mendukung autentikasi dua faktor, maka tidak boleh ada bagian lain yang menyatakan bahwa pengguna dapat login tanpa autentikasi tambahan.

  • Kebenaran (Correctness): Setiap kebutuhan dalam SRS harus sesuai dengan keinginan pemangku kepentingan dan dapat divalidasi melalui uji coba dan skenario kasus penggunaan.

  • Ketepatan (Preciseness): SRS harus menggunakan bahasa yang jelas dan tidak ambigu. Kata-kata yang bisa menimbulkan banyak tafsir, seperti "cepat", "mudah digunakan", atau "stabil", harus dijelaskan dengan metrik yang dapat diukur.

  • Strategi untuk Meningkatkan Kualitas SRS

    Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas SRS:

    1. Gunakan Requirement BoilerplateSalah satu pendekatan terbaik dalam menulis SRS adalah dengan menggunakan template atau boilerplate yang sudah terbukti efektif, seperti yang direkomendasikan oleh IEEE 830. Template ini membantu dalam menjaga struktur dan konsistensi dokumen.

    2. Libatkan Pemangku Kepentingan Secara AktifDalam banyak kasus, kegagalan SRS terjadi karena kurangnya komunikasi antara pengembang dan pemilik proyek. Melibatkan pemangku kepentingan secara aktif melalui wawancara, workshop, dan prototipe dapat membantu dalam merumuskan kebutuhan yang lebih jelas dan realistis.

    3. Gunakan Alat Bantu OtomatisasiDengan kemajuan teknologi, kini banyak alat bantu yang dapat membantu dalam analisis dan validasi SRS, seperti Natural Language Processing (NLP) untuk mendeteksi ambiguitas, serta alat perbandingan untuk memeriksa konsistensi terhadap standar IEEE 830.

    4. Lakukan Peer Review dan ValidasiSebelum SRS digunakan sebagai panduan pengembangan, dokumen ini harus melalui proses review oleh tim teknis dan pemilik proyek untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan atau informasi yang tertinggal.

    5. Gunakan Teknik Test-Driven Development (TDD)Dengan mengembangkan test case berdasarkan SRS sejak awal, pengembang dapat memastikan bahwa setiap kebutuhan dapat diuji dan divalidasi sebelum implementasi dimulai.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun