Semua orang ingin hidupnya bermakna. Tapi, apa itu arti hidup yang sebenarnya? Pertanyaan ini sering muncul di benakÂ
Dion, seorang pemuda berusia 24 tahun yang merasa hidupnya cuma sekadar rutinitas: bangun, kerja, pulang, tidur, lalu ulang lagi.Â
Di mata teman-temannya, Dion tampak sukses punya pekerjaan tetap, gaji cukup, dan tampak bahagia di media sosial.Â
Tapi di dalam dirinya, ada ruang kosong yang makin lama makin terasa sunyi.
Setiap malam, Dion sering merenung sendirian di kamar kosnya.Â
Kadang ia bertanya dalam hati, "Untuk apa semua ini? Apakah ini hidup yang harus dijalani sampai tua nanti?" Suatu malam, hujan turun deras.Â
Ia duduk di teras kos, memandangi rintik air yang jatuh di atas genteng.Â
Hening. Dan saat itulah ia sadar, sudah lama ia nggak merasa benar-benar hidup.
Keesokan harinya, Dion memutuskan untuk mengambil cuti seminggu.Â
Ia butuh waktu buat menjauh dari kebisingan kota dan tekanan kerja.Â