Mohon tunggu...
Mochamad RoihanKhoirurozak
Mochamad RoihanKhoirurozak Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

photographer https://instagram.com/asal.potret_aja?igshid=138ucvmfakkc9

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Jalan Raya Pada Era Romawi Kuno

28 April 2021   00:12 Diperbarui: 28 April 2021   00:16 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin sebagian dari kita tahu bahwa Bangsa Romawi merupakan aritektur terhebat sepanjang masa, hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya infrastruktur yang merka tinggalkan. Jalan raya, siapa yang tidak mengetahui jalan besar yang menghubungin satu kawasan dengan kawasan lainya? Sebelum adanya jalan raya di era Romawi, Perkembangan jalan sudah ada sejak 3000 SM, jalan tersebut masih berupa jalan setapak yang biasanya digunakan untuk jalur kereta kuda, tepatnya ada di antara Pegunungan Kaukakus dan Teluk Persia.

"Banyak jalan menuju Roma" merupakan isitlah yang tidak asing, mengartikan bahwa untuk meraih seuatu tidaklah harus terpaku dengan satu cara. Pepatah ini tidak salah jika ditujukan pada bangsa romawi, karena bangsa tersebut banyak membangun jalan pada puncak kejayaannya. Jalan terpanjang yang pernah dibangun oleh bangsa Romawi ialah sepanjang 85.000 km, terbentang dari Inggris hingga Afrika Selatan, dari pantai Samudra Atlantik di semenangjung Seberia tepatnya sampai Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam Peta Peutinger, yaitu sistem jalan yang dikenal untuk jalan Romawi pada masa Imperium Romawi.

Bangsa Romawi mengklasifikasi pebangunan jalan mereka menjadi beberapa jenis jalan. Jalan tersebut terbagi menjadi Jalan umum, Jalur Militer, Jalan lokal, dan Jalan privat atau jalan pribadi. Jalan terluas adalah Jalur Militer, memiliki lebar hingga 12 meter. Jalur Militer dibangun dan dikelola oleh militer, lalu untuk jalan pribadi akan dikelola oleh pemilik lahan atau pribadi.

 Bentuk arsitektur jalan romawi terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan bawah, lapisan tengah dan lapisan atas. Untuk lapisan paling bawah terbuat dari kerikil kasar, batu bata hancur, bahan tanah liat, dan juga tumpukan kayu bekas. Lapisan selanjutnya, bagian tengah terdiri dari bahan yang lebih lembut seperti pasir dan kerikil halus, lapisan ini dilakukan secara berulang. Untuk lapisan terakhir, bagian permukaan pada jalan dibuat dengan kerikil atau lepengan batu, yang kadang di campur jeruk nipis.

 

    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun