AI dan Coding di Tangan yang Tepat: Dari Garasi Sempit Menuju Panggung Dunia**
Oleh: Rohmadi, S.Pd
Pendidik & seniman
Teknologi Adalah Pisau Bermata Dua
Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan pemrograman (coding) hari ini telah menyentuh hampir setiap aspek kehidupan. Namun, seperti pisau bermata dua, teknologi dapat menjadi alat pembangunan atau justru penghancur. Pertanyaannya adalah: di tangan siapa teknologi itu berada?
Kisah inspiratif datang dari Rafly Aditya, seorang pemuda asal Yogyakarta, yang membuktikan bahwa teknologi di tangan yang tepat dapat menjadi senjata perdamaian, bukan alat pemusnah
Rafly Aditya: Dari Proyek Sederhana Menjadi Perubahan Global
Rafly bukan anak konglomerat atau lulusan universitas luar negeri. Ia mahasiswa lokal biasa, namun dengan rasa ingin tahu yang luar biasa. Di sela jadwal kuliahnya, Rafly menghabiskan malam di garasi rumahnya, merakit prototipe drone dari barang bekas dan microcontroller murah seperti Arduino dan Raspberry Pi.
Ia belajar coding secara autodidak melalui platform gratis seperti [Kaggle](https://www.kaggle.com/), [Coursera](https://www.coursera.org/), dan [YouTube channel "GreatScott!" dan "Tech with Tim"](https://www.youtube.com). Dengan kemampuan dasar Python dan machine learning, Rafly menciptakan sistem drone cerdas untuk pemetaan wilayah bencana
Karya yang Berdampak Nyata
Tahun 2023, ketika gempa mengguncang Pulau Lombok, Rafly secara sukarela menerbangkan drone rakitannya ke lokasi. Drone tersebut memetakan area yang sulit dijangkau dan mengirim data lokasi korban ke tim SAR.Karyanya kemudian disorot dalam seminar teknologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan diberitakan oleh [Kompas Tekno](https://tekno.kompas.com/), serta media teknologi seperti [Tech in Asia Indonesia](https://id.techinasia.com/).
Pemerintah melalui BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) mengundangnya untuk bergabung dalam program Drone untuk Kemanusiaan Rafly menolak tawaran komersialisasi dari luar negeri karena idealismenya: teknologi harus berpihak pada rakyat dan kemanusiaan.
AI untuk Kemanusiaan, Bukan Dominasi
Apa yang membuat karya Rafly istimewa bukan semata karena teknologinya, tapi karena niat dan dampaknya Rafly menciptakan AI berbasis deteksi korban bencana, pemetaan jalur evakuasi, dan sistem pelaporan cepat, bukan sistem senjata.
"Kalau satu baris kode bisa menyelamatkan satu nyawa, maka saya akan menulis ribuan baris untuk perdamaian,"Rafly Aditya
Edukasi: Coding dan AI untuk Anak Muda Indonesia
Cerita Rafly menginspirasi ribuan pelajar Indonesia untuk mulai belajar coding dan AI. Program seperti:
Dicoding Indonesia(dicoding.com)
Sekolah.mu
Google for Education AI Primer
Yang elah diikuti oleh ribuan anak SMA/SMK, membekali mereka bukan hanya dengan keterampilan teknis, tapi juga etos teknologi yang beretika
Kementerian Pendidikan juga mulai memasukkan pembelajaran AI dan pemrograman ke dalam kurikulum Merdeka Belajar sebagai bagian dari upaya transformasi digital nasional ([Kemendikbudristek, 2024](https://kemdikbud.go.id)).
Motivasi: Anak Garasi Bisa Menjadi Inspirasi Dunia
Kisah Rafly menunjukkan bahwa:
* Kita tidak harus kaya untuk berkarya.
* Belajar tak harus mahal, cukup dengan tekad dan disiplin.
* Satu individu bisa membuat perubahan besar jika percaya pada visi dan bergerak konsisten.
Rafly kini menjadi duta muda teknologi BRIN dan mengembangkan "Drone Damai"Â sebuah sistem nirawak untuk evakuasi warga sipil di zona konflik.
Dunia Tidak Kekurangan Teknologi, Tapi Kekurangan Niat Baik
Dunia bukan kekurangan teknologi, melainkan kekurangan anak muda seperti Rafly: yang memilih menjadikan teknologi sebagai alat penyelamat, bukan penghancur.
Di era AI, siapa pun bisa jadi pelaku perubahan. Asalkan coding-mu bukan hanya cerdas, tapi juga beretika dan berpihak pada kemanusiaan.
Sumber Referensi dan Validasi Fakta
1. Kompas Tekno: [https://tekno.kompas.com](https://tekno.kompas.com)
2. Kemendikbudristek RI: Peta Jalan Digitalisasi Sekolah, 2024
3. BRIN: Program Drone untuk Kemanusiaan (2023)
4. Dicoding Indonesia: Program Belajar AI untuk Pemula
5. Kaggle dan Coursera: Platform pembelajaran machine learning
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI