Gelombang 27
Tanggal : Â 23 September 2022
Tema : Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber : Musiin, M.Pd
Moderator : Arofiah Afifi
Pada pertemuan ini yang menjadi narasumber adalah seorang ibu guru cantik yang dalam kesehariannya , beliau mengajar di SMP Negeri Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur. Â Sebelum menyerap ilmu yang beliau bagikan alangkah baiknya kita mengenal beliau agar dapt mengambil banyak contoh baik dari beliau.
Pada pertemuan ini yang menjadi narasumber adalah seorang ibu guru cantik yang dalam kesehariannya , beliau mengajar di SMP Negeri Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur. Â Sebelum menyerap ilmu yang beliau bagikan alangkah baiknya kita mengenal beliau agar dapt mengambil banyak contoh baik dengan segudang prestasi dan aktifitas yang bis akita tiru dari dari beliau. Barasumber yang akrab dipanggil dengan bu Iin, yang didampingi moderator cantik Arfah Afifi menyampaikan perjalanannya dari awal hingga mencapai posisi saat ini.
Dalam hal tulis menulis ternyata beliau punya pengalaman tersendiri mulai dari NOL dan tidak pernah berhayal untuk bisa menulis karya berupa buku. Akan tetapi semua itu terpatahkan setelah beliau mengikuti kelas menulis yang digagas oleh Om Jay. Mengikuti kelas menulis dan ikut di angkatan 8 sebagai titk awal dalam berkarya dalam bidang tulis menulis.
Mengutif ungkapan dari Prof. Rhenaldi Kasali " Kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan. Coba Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang." Dengan mengubah pola pikirnya bu Iin berusaha mengalahkan ketakutan pada dirinya sendiri setelah beliau menyadari bahwa ketakutan itu yang merendahkan potensinya dalam menulis.
Salah satu buku yang menjadi motivasinya dalam menulis adalh buku karya Dan Poynter &Mindy Bingham yang berjudul " Is There a Book Inside You?". Yang juga sangat popular sebagai rujukan para penulis pemula. Ada kutipan di buku tersebut yang diambil dibagikan oleh bu Iin yakni "Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi semua tergantung pada individu masing masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.