Mohon tunggu...
rohana kartika
rohana kartika Mohon Tunggu... -

rohana dwi kartikawati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Human Educational Psychology

16 Oktober 2014   16:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Human Educational Psychology

Manusia diciptakan dengan berbagai perubahan. Perubahan tersebut ada kalanya kita menyebutnya pertumbuhan, yaitu perubahan dengan bertambahnya ukuran manusia secara fisik. Dan perubahan lain ada kalanya kita menyebutnya perkembangan, yaitu perubahan secara mental atau jiwa kita yang menunjukkan bahwa kita semakin matang atau dewasa. Nah, kita akan membahas sedikit tentang perkembangan manusia khusunya dalam lingkup bidang pendidikan.

Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan mental atau jiwa, dapat kita sebut dengan ilmu psikologi. Psikologi berasal dari bahasa yunani yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Dalam bahasa inggris, kita dapat menyebutnya psycho yaitu bantuan bimbingan yang bersifat psikologis.

Kali ini kami ingin berbagi ilmu psikologi dalam ranah pendidikan, atau kita sebut dengan psikologi pendidikan. Pada umumnya ilmu psikologi dalam pendidikan diimplementasikan di sekolah-sekolah dengan nama Bimbingan dan Konseling (BK). Telah kita pahami di artikel sebelumnya (Be a Good Teacher, or Nothing), bahwa kata kunci BK adalah bimbingan, karena pengertian dan tugas utama BK adalah membimbing dan mengarahkan peserta didik menjadi lebih baik terutama dalam bidang kepribadian.

Dalam melakukan bimbingan, ada dua poin atau konsep utama bahwa peserta didik dapat dibimbing melalui perilaku atau pengalaman. Nah, dalam kesempatan ini kita akan mempelajari bimbingan peserta didik melalui perilaku yang meliputi:

a.Tindakan

b.Sikap

c.Emosi

d.Perasaan

e.Pikiran

Tujuan BK secara umum telah tercantum dalam tujuan sistem pendidikan UU No 20 tahun 2003 yang menjelaskan bahwa kondisi ideal yang diharapkan untuk ditanamkan pada kepribadian peserta didik adalah sebagai berikut:

a.Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b.Terbentuknya akhlaq mulia

c.Menjadi peserta didik yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

Kita tarik tujuan umum BK yaitu meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik) yaitu kesadaran dan pengembangan dalam belajar, cultural-spiritual, dan karir dimana aspek-aspek ruang lingkup BK tersebut dapat kitaspesifikasi dalam beberapa fungsi BK, antaralain:

a.Fungsi Pemahaman

b.Fungsi preventif (pencegahan)

-Mengadakan pneningkatan ekskul yang dapat mencegah siswa untuk melakukan tindakan yang kurang bermanfaat ketika waktu luang.

-Tidak hanya menekankan system punishment bagi siswa yang bermasalah, namun juga memberikan penghargaan bagi siswa yang baik atau teladan dalam bidang kepribadian. Misalnya memberikan apresiasi kepada siswa yang disiplin atau memiliki akhlak sopan, dan lain-lain.

c.Fungsi pengembangan

Membantu siswa dan memberikan wadah serta memfasilitasi siswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya.

d.Fungsi kuratif (penyembuhan)

Memberikan bimbingan atau arahan secara khusus, yaitu dengan mendampingi siswa yang kurang mendapat perhatian, sehingga melakukan banyak tindakan asusila.

e.Fungsi Adaptasi

-Dalam masa bimbingan, guru BKseyogyanya mencari tahu dan mengetahui siswa yang menginginkan pendidikan lanjut dan tidak, sehingga memberikan dan mengajari keterampilan terutama bagi siswa ynag tidak lanjut studi.

-Memberikan pendidikan nonformal sesuai tingkat pemahaman yang semestinya diketahui pada umur atau usianya, misalnya dengan pengadaan pemahaman dalam pendidikan sex untuk mencegah siswa untuk melakukan tindak asusila.

-Memberikan motivasi terutama dalam belajar dengan memberikan pemahaman mengenai dunia fakta, misalnya dengan video kondisi perjuangan hidup keluarga yang kurang mampu, dan lain sebagainya agar siswa berfikir, termotivasi untuk maju dan melakukan usaha dan hal-hal yang lebih baik.

f.Fungsi penyesuaian

Dari tujuan diatas dapat kita pahami bahwa manusia hidup untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, dalam keilmuan dan kebribadian atau akhlak. Ketika usai mengenyam pendidikan yang cukup, namun kita belum menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya, maka sebenarnya kita menjadi orang yang rugi atau sia-sia pendidikan yang telah dilalui. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan motivasi belajar dan melakukan hal yang lebih berfanfaat, baik dalam diri sendiri maupun peserta didik.

Sekian,,,Semoga bermanfaat…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun