Mohon tunggu...
Rofiudin
Rofiudin Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Pribadi

You Can Do It! If You Try.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

John Locke dan Empirisme

4 Juni 2020   14:05 Diperbarui: 4 Juni 2020   15:26 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto wikipedia (John Locke in 1697, by Sir Gotfrey Kneller)

John Locke seorang Filsuf dari Inggris di anggap sebagai pendiri empirisme yang yakin bahwa kita belajar tentang dunia hanya dari pengalaman indra, bukan dari kemampuan lahiriah yang menyebabkan kita melihat ide yang jelas dan terbedakan hanya dengan rasio.

John Locke (1632-1704 M) adalah putra pengacara yang berjuang dengan kekuatan parlementer dalam perang saudara di Inggris. Karya Locke An Essay Concerning Understanding di terbitkan tahun 1690, walau ia sudah mengerjakannya sejak tahun 1671. Buku ini berpengaruh luas terhadap filsafat dan sains, dan menjadi bacaan wajib kaum intelektual abad ke-18.

Descartes mempertanyakan paham para skolastisi tentang dunia dan membuka persoalan mengenai keterbatasan pengetahuan manusia. Locke berusaha menerapkan perasaan keterbatasan Abad Pertengahan dengan mengakui bahwa ada batas bagi rasio dan pemahaman manusia. Kita harus rendah hati menghadapi alam semesta yang mengagumkan.

Tabula Rasa

Tesis sentralnya adalah bahwa kita belajar melalui pengaruh dunia luar terhadap indra kita, kemampuan batin, dan kemampuan mental kita untuk mengolah data-data ini. Kegiatan refleksi menggunakan informasi mengenai benda yang benar-benar ada di luar sana. Kita dapat membayangkan dan memimpikan segala hal yang menakjubkan, tetapi hal itu tidak ada dalam kenyataan di luar benak kita.

Ia menolak ide Plato tentang anamnesis. Bahwa kita dilahirkan dengan beberapa pengetahuan terlahir (innate) tentang dunia dari kehidupan masa lalu. Ia juga menolak paham Descartes bahwa pengetahuan yang benar dimulai di benak kita dengan kemampuannya untuk "melihat" ide yang jelas dan konsep seperti segi tiga dan cahaya. Kita tidak mengetahui apapun tentang segi tiga sampai kita melihat segi tiga itu terpamerkan di depan mata kita, dan tentang cahaya.

Sebelum kita melihatnya bersinar kepada kita dalam nyala lilin, cahaya matahari atau bintang-bintang. Konsep datang sesudah pengalaman; Ide-ide adalah aposteriori bukan apriori.

Locke selanjutnya beragumentasi bahwa benak bayi yang baru lahir adalah seperti papan tulis kosong, tabula rasa. Oleh sebab itu, kita menjadi apa yang kita kerjakan dalam hidup kita. Lingkungan, kesempatan dan pelatihan mengembangkan intelektual kita. Ide ini mempengaruhi paham ilmu alam yang menekankan keterampilan mengobservasi dan bereksperimentasi. Ide itu juga memunculkan paham radikal tentang pendidikan dan masyarakat karena secara intrinsik, orang dilahirkan sama.

Referensi Buku Bacaan

Sejarah Ide-Ide (Kevin O'Donnel : 2009)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun