Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Revolusi Pengembangan Kelor di NTT

13 Juli 2019   20:57 Diperbarui: 13 Juli 2019   21:00 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kelor atau Marunggai (Moringa olefera), bukan jenis tumbuhan asing bagi masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tumbuhan ini cocok dengan kondisi iklim dan tanah di NTT. Mudah dijumpai di hutan-hutan dan pekarangan penduduk.

Masyarakat NTT juga sudah mengenal manfaatnya sejak nenek moyang mereka. Daunnya dijadikan sayur dan obat untuk anak-anak yang menceret.Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, berbagai penelitian membuktikan, kelor ternyata merupakan tumbuhan ajaib yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.

Manfaat Kelor

Manfaat kelor telah dirilis oleh berbagai penelitian skala dunia. Pohon kelor, terutama daunnya, telah digunakan sebagai obat untuk mencegah dan mengobati lebih dari 300 jenis penyakit.

Disamping itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).

Kebijakan Pengembangan Kelor

Barangkali atas dasar hasil penelitian terhadap manfaat kelor itulah, maka Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengeluarkan kebijakan revolusi pengembangan kelor di NTT. Kebijakan Gubernur Viktor ini disambut baik oleh seluruh daerah di NTT.

Kebijakan Viktor tersebut cukup strategis. Pertama, dapat mendorong masyarakat NTT untuk hidup sehat. Kedua, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT jika daun kelor nantinya sungguh dapat diproduksi sebagai teh.

Dan ketiga, bisa menyebabkan daerah NTT hijau dengan pohon-pohon kelor. Dari sisi lingkungan berdampak sangat positif. Karena dapat mensubstitusi kehilangan banyak pohon di daerah hutan NTT yang dibalak oleh para perusak hutan.

Tentu saja, kami masyarakat NTT, sangat mendukung kebijakan Gubernur Viktor tersebut.

Tambolaka, 13 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun