Sosok perempuan yang satu ini, memang pantas dibanggakan, meskipun mungkin ia sendiri merasa tidak perlu untuk dipuji. Siapakah dia?
Ratu Ngadu Wulla Talu, ST, demikian nama lengkapnya. Ibu muda nan cantik ini, sehari-hari biasa disapa dengan nama Ratu Wulla. Tapi sahabat-sahabat dekatnya, memanggilnya hanya dengan satu kata, Ratu.
Namanya terkenal luas, bukan hanya dalam area Kabupaten Sumba Barat Daya saja, tapi juga melintasi empat kabupaten sedaratan Pulau Sumba dan juga merambah area Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada aras nasional pun namanya cukup harum, meskipun mungkin baru hanya di kalangan tertentu saja yang sempat mengenalnya.
Sejak penghujung tahun 2014, Ratu Wulla menyandang posisi sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Artinya, ia adalah isteri Bupati SBD, Markus Dairo Talu, SH.
Sebagai istri Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Wulla menunjukkan totalitas kiprahnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai tugas pokok dan fungsinya. Salah satu fokus yang menjadi orbit pelayanannya adalah peningkatan kesejahteraan keluarga melalui peningkatan kecerdasan anak. Ratu Wulla sadar betul bahwa anak-anak yang pintar dan cerdas menjadi modal dasar untuk mengangkat harkat dan martabat keluarganya di kemudian hari.
Oleh karena itulah, perempuan asli Sumba, lulusan fakultas teknik dari Universitas Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, ini melalui organisasi PKK yang dipimpinnya melakukan terobosan pengembangan dan pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari desa ke desa. Bersama-sama dengan TP PKK tingkat kabupaten, kecamatan dan desa, Ratu Wulla menggerakan pembinaan minimal satu PAUD setiap Desa. Upayanya ini disambut baik oleh berbagai pemangku kepentingan di SBD, tidak terkecuali Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Penghargaan tersebut bukanlah menjadi tujuan utama Ratu Wulla. Namun itu menjadi penyemangat dan pemicu baginya untuk terus berkiprah dalam membina pengembangan Paud di Kabupaten SBD. ***
Rofinus D Kaleka *)