Mohon tunggu...
Rofif Robbani
Rofif Robbani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Biarkan Generasi Emas Membuat Dunia Digital Menjadi Cemas

12 Juni 2025   14:22 Diperbarui: 12 Juni 2025   14:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, kita hidup di zaman yang tidak bisa lepas dari layar. Bukan hal yang asing jika kita melihat bahwa anak SD sudah mahir dalam menggunakan ponsel, menjelajah media sosial, dan berinteraksi melalui dunia maya. Namun, dibalik kecanggihan itu, terdapat fakta yang tidak bisa diabaikan, dimana semakin banyak anak-anak yang salah dalam menggunakan media sosial.

Mulai dari dalam berkomentar tanpa memikirkan lebih jauh tentang apa yang ia sampaikan, bahkan mereka mungkin tidak tahu apakah komentar mereka itu sebenarnya baik atau tidak. Bagaimana dengan memposting baik foto maupun video? Yap, masih banyak anak SD yang mungkin belum paham tentang privasi, baik itu foto diri sendiri maupun orang lain, mungkin mereka tidak begitu peduli akan hal itu, yang penting mereka bisa mengabadikan momen mereka dan orang lain dapat mengetahuinya.

Tapi, apakah yang mereka lakukan itu jahat? apakah itu semua adalah murni kesalahan mereka ?

Tentu tidak, karena mereka hanyalah anak SD yang belum tahu mana yang benar dan mana yang salah. Saat ini mereka sedang belajar memanfaatkan teknologi yang ada, dan kesalahan mungkin terjadi. Yang keliru adalah kita, kita yang sudah memahami betul tentang etika digital yang namun sampai saat ini masih membiarkan mereka berjalan tanpa membimbingnya.

Indonesia Emas 2045 Dimulai dari Etika Hari Ini 

Generasi muda saat ini adalah mereka yang akan tumbuh menjadi pilar utama bangsa Indonesia di tahun 2045, mereka lah para calon-calon Generasi Indonesia Emas 2045. Generasi yang diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi negara yang maju, berdaya global, dan tentunya berakhlak mulia termasuk di dunia digital.

Tapi bagaimana jika realitanya mereka tumbuh dengan kebiasaan yang jauh dari harapan, seperti menghina, menyebar hoax, dan saling mempermalukan melalui media sosial? Apakah seperti itu generasi yang bisa mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045? Tentu tidak, lalu bagaimana yang seharusnya?

Indonesia Emas bukan hanya tentang kemajuan teknologi dan ekonomi, tapi juga tentang karakter dan moral generasi-generasi yang menjalankannya. Lalu bagaimana cara mempersiapkannya?

Terkhusus Bagi Orang Tua dan Guru: Mari Ambil Peran yang Nyata 

Jangan hanya berharap kepada anak-anak kita bahwa mereka akan baik-baik saja di dunia digital, tapi kita juga harus membimbing mereka.

Mulailah dengan membangun komunikasi pada mereka, jangan hanya sekedar memerintah. Dibanding dengan memerintah "jangan main hp terus!", cobalah untuk duduk bersama mereka, dekati kebiasaan mereka. Tanyakan apa yang mereka lakukan dengan HP-nya, apa yang mereka suka lihat, siapa yang mereka ikuti, dan ajaklah mereka untuk berpikir kritis, dan memahami dampak baik itu positif maupun negatif dari apa yang mereka lihat dan lakukan dengan HP-nya.

Selanjutnya, jadikanlah dunia digital sebagai ruang pembelajaran. Tunjukkan kepada mereka anak-anak bahwa media sosial bisa digunakan untuk banyak hal positif seperti berbagi ide, berkarya, bahkan membantu orang lain. Kita bisa memberikan mereka rekomendasi akun, channel, maupun tontonan yang tetap menarik dan menghibur tetapi terdapat pelajaran di dalamnya. Hal ini bertujuan agar anak lebih terarah dalam bermain sosial media, jadi bukan hanya menjadikan sosial media sebagai tempat pelarian semata untuk mencari hiburan.

Kita tidak bisa hanya memberikan arahan, tapi juga harus memberikan contoh. Tanamkan sopan santun digital seperti halnya dengan sopan santun saat bertamu, berikan contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya ketika bersosial media tapi juga dalam kehidupan nyata, itu akan membuat anak-anak merasa bahwa kesopanan bukan hanya penting dalam kehidupan nyata tapi juga dalam bersosial media.

Terkhusus Bagi Anak-anak SD: Kalian Adalah Pemimpin Masa Depan 

Kalian merupakan bagian dari Generasi Emas 2045, kalianlah harapan Indonesia, berbanggalah! Namun bukan cuma itu, generasi emas bukan cuma sekedar pintar teknologi, tapi juga bagaimana sikapmu saat menggunakan teknologi. Jadi gunakanlah teknologi sebaik mungkin, bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri, tapi juga untuk kebaikan orang lain, orang-orang di sekitarmu, termasuk orang yang kalian cintai dan sayangi.

Kalian mungkin masih anak-anak hari ini, tapi ingatlah kalian pasti akan bertumbuh menjadi orang yang dibanggakan oleh banyak orang, oleh karena itu jagalah adabmu dalam bersosial media. Setiap postinganmu, setiap komentarmu, adalah jejak yang bisa menentukan masa depanmu nantinya.

Jangan tunggu dewasa untuk menjadi bijak, kamu bebas menentukan ingin menjadi apa dirimu nantinya dari sekarang. Oleh karena itu, mulailah untuk menggunakan HP-mu, akalmu, dan hatimu untuk berbagi hal baik dan bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain.

Teruntuk kita semua, baik guru, orang tua, maupun anak-anak, marilah kita bersama-sama mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045 dengan cara menciptakan dunia digital yang sehat, aman dan dipenuhi oleh penggunanya yang berkarakter, beretika, dan berakhlak mulia.

Demikianlah esai tentang urgensi etika digital di kalangan anak sd. Essai ini ditulis oleh Rofif Nu'man Nur Robbani untuk memenuhi penugasan mata kuliah Komunikasi Pendidikan yang diampu oleh Dr. Uswatun Hasanah, M.Pd

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun