Mohon tunggu...
Rofidah Nur F
Rofidah Nur F Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Dipaksa, terpaksa, terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosial Emosional Anak Usia Dini dan Upaya dalam Mengembangkannya

21 September 2021   01:54 Diperbarui: 21 September 2021   01:57 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com

"Berusahalah untuk saling tolong menolong, karena hal seperti itu merupakan salah satu bentuk hubungan sosial antar sesama manusia"

Hubungan sosial sangat penting bagi manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa hakikat manusia adalah makhluk sosial. Tanpa bersosialisasi tidak akan muncul dari diri kita yang namanya emosional. Lantas bagaimana keterkaitan sosial dan emosional yang teman-teman ketahui? 

Sebelum menjelajah lebih dalam mengenai sosial emosional saya ingin berbagi sedikit cerita tentang keponakan saya yang saat ini berusia 17 bulan. Jika dihitung mundur ia lahir ketika pandemi Covid-19 sudah menyerang Indonesia. Sehingga seiring dengan pertumbuhannya ia jarang sekali dibawa keluar rumah. Entah untuk berjalan-jalan ataupun bertemu orang baru di luar sana. Hal ini menimbulkan rasa takut atau tidak mau mendekat kepada orang yang jarang ia ketahui. Contoh, ketika ada saudara sepupu yang datang ke rumah seketika emosional yang ditunjukkan oleh keponakan saya adalah ia lebih banyak diam dan tidak mau mendekat kepada saudara tersebut. Dapat diketahui bahwa emosional tersebut muncul akibat dari kurangnya hubungan sosial anak dengan orang-orang baru di lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, sangat penting mengajak anak sejak usia dini untuk menjalin hubungan sosial dengan orang yang dianggap baru atau dengan teman sebayanya.

Sosial emosional merupakan dua hal yang saling berkaitan. Makna kata sosial sendiri adalah berkenaan dengan perlunya masyarakat untuk komunikasi dalam usaha menunjang pembangunan ini. Dalam arti lain yakni suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya). Sedangkan emosional atau emosi merupakan perasaan yang terjadi ketika sesorang berada dalam suatu kondisi atau terlibat dalam interaksi penting bagi dirinya. Sosial emosional dikatakan saling berkaitan karena apabila seseorang tidak melakukan interaksi sosial dengan orang lain, maka tidak akan muncul emosi atau perasaan apapun pada diri seseorang tersebut. Emosi yang dimaksud dapat berbentuk rasa senang, takut, marah, dan sebagainya.

Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

Banyak sekali orang mendefinisikan makna anak usia dini. Namun, berbagai penelitian menyebutkan bahwa anak usia dini adalah anak dengan usia 0-8 tahun serta dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan (fisik maupun mental). 

Masa-masa ini disebut dengan "golden age". Mengapa demikian? karena pada masa tersebut kemampuan anak sedang mengalami perkembangan yang begitu pesat. Namun, bagi orang tua alangka baiknya tidak membandingkan kemampuan satu anak dengan anak yang lain, sebab setiap anak pasti memiliki perkembangan yang berbeda. 

Perkembangan sosial bagi anak adalah mereka diminta untuk beradaptasi dengan ketentuan atau aturan yang berlaku di lingkungannya. Menurut (Yusuf dalam Yahro, 2009) dalam Nurmalitasari (2015: 104) perkembangan sosial merupakan proses belajar anak dalam menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam sebuah kelompok. Perkembangan sosial pada anak dapat tumbuh diawali dengan hubungan atau interaksi si anak dengan orang di rumah, entah orang tuanya maupun pengasuhnya. Proses interaksi ini tidak berhenti pada lingkup keluarga saja, akan tetapi kelak anak juga akan menjalin interaksi dengan teman, tetangga, dan berlanjut di bangku sekolah.

Perkembangan sosial anak mulai berjalan ketika anak usia TK atau sekitar 4-6 tahun. Hal tersebut dapat diketahui dari kegiatan anak TK yang dilakukan secara berkelompok dan juga bermain bersama. Terdapat tanda-tanda perkembangan pada usia ini adalah:

  • Anak mampu mengetahui aturan yang ada di lingkungannya.
  • Perlahan anak mampu mematuhi peraturan yang ada.
  • Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain.
  • Anak mulai bermain dengan teman sebayanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun