Mohon tunggu...
Rofidah Nur F
Rofidah Nur F Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Dipaksa, terpaksa, terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bimbing Anak untuk Mengembangkan Kreativitasnya

9 Desember 2020   14:15 Diperbarui: 9 Desember 2020   14:24 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.indonesianfree.com

"Bebaskan anak untuk mengeksplor dunianya, maka akan berkembang pula kreativitasnya"

Anak adalah anugerah terindah yang diberikan Allah swt kepada sepasang suami istri yang akan menyandang gelar sebagai orang tua. Setiap anak yang terlahir akan mengalami perkembangan. Perkembangan ini dimulai dengan tahap usia dini. Dikatakan sebagai anak usia dini adalah ketika anak berada pada usia 0-6 tahun. Pada usia tersebutlah juga dikatakan sebagai golden age atau usia emas, karena pada masa ini anak mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam hal fisik maupun mental. Maka sebuah stimulasi dan rangsangan dari lingkungannya sangat dibutuhkan. 

Berbicara tentang perkembangan pada anak, maka sebuah kreativitas yang dimiliki juga akan turut berkembang apabila diberikan stimulus atau rangsangan yang mendukung dengan baik hal tersebut. Sebenarnya bagaimana sih makna kreativitas itu?
Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dan melalui kemampuan tersebut dapat memunculkan sebuah ide atau karya baru. Menurut Supriyadi (2001: 7) dalam Aris Priyanto (2014: 44) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. 

Sering kita jumpai banyak sekali coretan-coretan pada tembok rumah. Di mana anggota keluarga dalam rumah tersebut salah satunya adalah anak usia dini. Dengan melihat coretan tersebut, dapat diketahui bahwa anak memang sangat memiliki daya kreativitas yang tinggi. Sebagai orang tua kita tidak bisa menahan atau melarang anak untuk melakukan hal ini, dengan anak mencoret-coret seperti itu maka ia akan mulai mengekplorasi dunianya dan menuangkan kreativitas yang ada pada imajinasinya. Tetapi alangkah baiknya hal yang dapat dilakukan orang tua adalah mengarahkan anak dengan cara memberinya nasihat, seperti "Adik, kalau mau coret-coret nanti bilang ibu ya.. nanti ibu kasih kertas. Kalau di tembok nanti temboknya kotor, kan jadi malu kalau ada tamu". Dengan sedikit nasihat seperti itu setidaknya anak akan mulai memikirkan, benar juga yang dikatakan oleh ibunya. Sehingga pada lain waktu anak akan mengingat pesan ibunya untuk meminta kertas ketika ingin mencoret-coret. 

Salah satu cara untuk mengembangkan kreativitas anak adalah dengan bermain. Melalui bermain anak akan mulai berimajinasi, sehingga di sinilah kreativitas anak mengalami perkembangan. Menurut Hurlock dalam Tadkiroatun Musfiroh (2008 : 1) dalam Aris Priyanto (2014: 45) mengemukakan bahwa bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.  

Sedikit cerita tentang masa kecil kakak saya. Kata ibu ketika kakak saya bermain seringkali mainan-mainan yang dimiliki itu dibongkar dan setelah itu tidak bisa membenahi atau mengembalikan seperti semula. Dari kejadian tersebut artinya anak mulai berimajinasi. Berawal dengan rasa keingin tahuannya, sehingga ia mulai mengotak-atik dan membongkar mainanya tanpa memikirkan nantinya apakah ia dapat mengembalikan seperti semula atau tidak. 

Kreativitas yang dimiliki anak dapat dipupuk dan dikembangkan sejak dini. Di bawah ini adalah beberapa cara atau upaya yang mungkin dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kreativitas sang anak : 

1. Bermain
Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan, dengan bermain anak dapat mengungkapkan imajinasinya dengan bebas. Oleh karena itu kegiatan bermain dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan kreativitas anak. 

2. Berkreasi setiap hari
Agar anak-anak kreatif, kita dapat mengajarkan pada anak-anak dengan kegiatan menggambar,  melipat  kertas,  bermain game, bermain puzzle, bermain permainan-permaian edukatif,  bernyanyi,  bercerita, dan masih banyak lagi. 

3. Pengalaman baru
Berikanlah pengalaman baru pada anak, seperti mengajaknya ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya, yaitu museum, kebun binatang dan taman rekreasi. Hal-hal baru ini dapat meningkatkan atau merangsang imajinasi anak sehingga krrtivitas anak semakin meningkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun