Mohon tunggu...
Rofi Asmoro Santo
Rofi Asmoro Santo Mohon Tunggu... Mahasiswa

PKN STAN

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Analisis Dampak Kehadiran Danantara Bagi Perekonomian Nasional

3 Agustus 2025   19:32 Diperbarui: 3 Agustus 2025   19:32 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PENDAHULUAN
Kelahiran Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang beroperasi dengan nama Danantara Indonesia menandai sebuah era baru dalam strategi ekonomi nasional. Berbeda dengan proyek fisik, Danantara adalah sebuah Sovereign Wealth Fund (SWF) yang didirikan oleh pemerintah dengan mandat khusus yaitu mengonsolidasi dan mengoptimalisasi investasi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Fungsi danantara adalah sebagai manajer investasi negara, yang bertugas mengubah aset-aset yang kurang produktif menjadi mesin pertumbuhan bernilai tinggi. Kehadirannya menjanjikan akselerasi pembangunan melalui penarikan modal global dan pengelolaan aset BUMN yang lebih efisien. Namun, sebagai sebuah lembaga yang mengelola dana publik dalam skala masif, Danantara juga dihadapkan pada tantangan besar terkait transparansi, tata kelola, dan risiko investasi. Menganalisis potensi dan risikonya secara seimbang menjadi kunci untuk memastikan lembaga ini benar-benar menjadi katalisator kemajuan ekonomi Indonesia.

PEMBAHASAN
Sisi Positif: Motor Penggerak Ekonomi Baru

1.Optimalisasi Aset Negara dan Peningkatan Efisiensi BUMN
Salah satu fungsi utama Danantara adalah mengkonsolidasikan aset-aset BUMN yang tersebar dan seringkali tumpang tindih. Dengan menyatukan aset-aset ini di bawah manajemen investasi yang profesional, Danantara dapat mengurangi duplikasi, meningkatkan efisiensi penggunaan modal, dan membuka nilai (unlocking value) dari aset yang sebelumnya kurang termanfaatkan. Ini memungkinkan investasi yang lebih terarah pada proyek-proyek strategis dengan potensi imbal hasil tertinggi, seperti infrastruktur, energi terbarukan, dan ekonomi digital.

2.Penciptaan Lapangan Pekerjaan Masif Menarik Investasi Asing Langsung (FDI) dan Memperkuat Pasar Modal
Danantara berfungsi sebagai "pintu gerbang" yang kredibel bagi investor global. Dengan menawarkan skema co-investment, di mana investor asing dapat bermitra langsung dengan Danantara, lembaga ini dapat menarik aliran Foreign Direct Investment (FDI) yang signifikan. Kehadiran investor global ternama tidak hanya membawa modal, tetapi juga transfer teknologi, keahlian manajerial, dan akses pasar. Hal ini pada akhirnya akan memperdalam dan memperkuat pasar modal domestik, serta meningkatkan kepercayaan investor secara keseluruhan terhadap iklim investasi di Indonesia.

3.Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas
Investasi yang disalurkan oleh Danantara ke sektor-sektor produktif akan secara langsung mendorong penciptaan lapangan kerja. Berbeda dengan lapangan kerja temporer di sektor konstruksi, investasi pada industri teknologi, manufaktur canggih, dan jasa modern akan menciptakan lapangan kerja yang lebih berkelanjutan dan membutuhkan keahlian tinggi (high-skilled jobs). Ini sejalan dengan visi Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pendapatan per kapita.

4.Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Tinggi dan Perluasan Ekspor
Dengan fokus pada investasi yang produktif dan strategis, Danantara ditargetkan dapat menjadi pendorong utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Investasi pada sektor-sektor bernilai tambah akan meningkatkan kapasitas produksi nasional dan daya saing industri. Kawasan-kawasan industri yang dikembangkan melalui pendanaan Danantara berpotensi menjadi hub produksi baru yang dapat memperluas akses produk lokal ke pasar internasional, sehingga memperkuat neraca ekspor.

5.Meningkatkan Stabilitas Keuangan Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, Danantara berpotensi menjadi sumber pendapatan non-pajak yang signifikan bagi negara melalui imbal hasil investasinya. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pemerintah pada sumber pendapatan tradisional seperti pajak dan dividen BUMN untuk mendanai APBN. Dengan demikian, Danantara dapat berkontribusi pada stabilitas dan ketahanan fiskal negara dalam jangka panjang.

Tantangan dan Risiko yang Perlu Diantisipasi
1.Transparansi, Tata Kelola, dan Risiko Politisasi
Ini adalah tantangan terbesar dan paling krusial. Sebagai pengelola dana publik raksasa, Danantara harus beroperasi dengan standar transparansi dan tata kelola kelas dunia. Ada kekhawatiran publik mengenai potensi intervensi politik dalam pengambilan keputusan investasi, yang dapat mengorbankan pertimbangan profesional demi kepentingan sesaat. Tanpa independensi yang kuat dan pengawasan yang ketat, Danantara berisiko menjadi alat politik atau lahan subur bagi koruptor.

2.Risiko Investasi pada Proyek Tidak Produktif
Terdapat risiko bahwa dana akan dialokasikan ke proyek-proyek "mercusuar" yang tidak layak secara komersial namun sarat akan muatan politis. Untuk menghindarinya, perlu ada mekanisme evaluasi dan uji tuntas (due diligence) yang sangat ketat dan independen terhadap setiap proposal investasi. Pengawasan dari parlemen dan publik menjadi vital untuk memastikan dana tidak dihamburkan pada proyek yang mangkrak atau tidak produktif.

3.Menjaga Kepercayaan Investor
Kepercayaan adalah mata uang utama bagi lembaga seperti Danantara. Sedikit saja skandal atau isu mengenai tata kelola yang buruk dapat meruntuhkan kepercayaan investor global dalam sekejap. Membangun dan menjaga reputasi sebagai lembaga yang profesional, independen, dan akuntabel adalah pekerjaan rumah yang tidak pernah selesai.

KESIMPULAN
Kehadiran Danantara sebagai Sovereign Wealth Fund Indonesia adalah sebuah langkah strategis yang berpotensi besar mengakselerasi transformasi ekonomi bangsa. Ia menawarkan instrumen yang kuat untuk mengoptimalkan aset negara, menarik modal global, dan mendanai pembangunan secara lebih efektif. Namun, potensi ini hanya dapat terwujud jika Danantara dikelola dengan standar integritas, transparansi, dan profesionalisme tertinggi. Faktor penentu keberhasilannya bukanlah jumlah dana yang dikelola, melainkan kualitas tata kelola dan kemampuannya untuk membuat keputusan investasi yang cerdas dan bebas dari intervensi politik. Jika berhasil, Danantara akan menjadi warisan berharga bagi kemakmuran Indonesia. Jika gagal, ia berisiko menjadi sumber masalah fiskal dan krisis kepercayaan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun